Virus Corona
Belajar dari Serangan Covid-19 di Kota Beijing, Tak Ada Tempat yang Benar-benar Steril dari Virus
Dalam hitungan hari, kota metropolitan yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang ini di-lockdown sebagian.
PENYEBARAN Covid-19 yang mendadak menyerang Beijing, ibu kota China, pada minggu kedua Juni 2020, meruntuhkan anggapan Negeri Tirai Bambu itu telah berhasil mengatasi virus corona.
Selama 55 hari sebelumnya, Beijing tidak melaporkan adanya infeksi yang ditularkan secara lokal, sehingga kehidupan di wilayah itu kembali normal.
Bisnis dan sekolah dibuka kembali, orang-orang kembali bekerja. Angkutan umum dan taman kota dipenuhi oleh banyak orang.
Namun kondisi itu mendadak hancur pada minggu kedua Juni 2020, ketika muncul kasus baru di pasar makanan grosir terbesar di kota itu, yang menginfeksi lebih dari 180 orang pada Jumat (12/6/2020).
Dalam hitungan hari, kota metropolitan yang berpenduduk lebih dari 20 juta orang ini di-lockdown sebagian.
Pemerintah China kembali melakukan langkah-langkah restriktif yang digunakan sebelumnya di kawasan Kota Wuhan, Provinsi Hubei, pada saat gelombang awal infeksi virus corona pada awal tahun 2020.
Pemerintah Kota Beijing menutup lingkungan perumahan, menutup sekolah, dan melarang ratusan ribu orang yang dianggap berisiko tertular virus meninggalkan kota.
Dalam lima hari sekira 356 ribu orang telah menjalani pengujian infeksi Covid-19.
Beijing sebelumnya dianggap sebagai kota paling aman di negara itu.
Baca: HBKB Kembali Diadakan, Dishub DKI Pisahkan Lajur Jalan untuk Pesepeda, Pelari, dan Pejalan Kaki
Tak pelak kasus Covid-19 yang muncul di Beijing kali ini memberi pelajaran gamblang betapa mudahnya virus itu muncul di tempat-tempat yang sebelumnya dianggap telah berhasil menjinakkan Covid-19.
Lima hari sebelum dimulainya wabah saat ini, pemerintah Kota Beijing baru saja menurunkan tingkat peringatan darurat kesehatan masyarakat dari Level 2 ke Level 3.
Selanjutnya dinaikkan kembali ke Level 2 pada Selasa (16/6/2020) malam.
Kisah peringatan serupa telah terjadi berulang kali dalam beberapa bulan terakhir.
Sejumlah pemerintah terburu-buru melakukan pelonggaran setelah angka infeksi tampak terkendali.
Korea Selatan, yang banyak dipuji karena keberhasilannya dalam menahan virus, kini berjuang melawan lonjakan infeksi sejak akhir Mei lalu.