Virus Corona
Sempat Nyatakan Bebas Corona, Selandia Baru Umumkan Dua Kasus Infeksi Baru dari Turis Inggris
Selandia Baru baru saja melaporkan dua kasus infeksi Covid-19 baru pada Selasa (16/6/2020), setelah 24 hari bebas kasus corona.
TRIBUNNEWS.COM - Selandia Baru baru saja melaporkan dua kasus infeksi Covid-19 baru pada Selasa (16/6/2020), setelah 24 hari bebas kasus corona.
Bahkan baru pekan lalu, Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan Selandia Baru telah bebas corona.
Sejak saat itu pemerintah mengangkat semua aturan jarak sosial dan kehidupan berjalan normal kembali.
Sayangnya baru sekitar seminggu bebas virus, Selandia Baru kedatangan dua kasus infeksi dari warga asal Inggris yang sebenarnya harus menjalani karantina.
Namun, keduanya dibebaskan oleh pemerintah lebih awal dari jadwal selesai karantina dan diizinkan mengemudi dari Kota Auckland ke Wellington, dikutip dari The Guardian.
Baca: Selandia Baru Resmi Bebas Corona, Tidak Ada Batasan Sosial dan Kehidupan Normal Kembali
Baca: Bebas dari Corona, Selandia Baru Segera Akhiri Lockdown

Dua kota itu berjarak sekitar 650 km dan otoritas kesehatan mengatakan izin keluar itu diberlakukan sebelum keduanya didiagnosa positif Covid-19.
Sejatinya dua wanita tersebut wajib menjalankan karantina bagi kedatangan baru ke dalam negara.
Namun, karena ingin mengunjungi orang tua yang sedang sakit keras, keduanya diizinkan keluar.
Dirjen Kesehatan Selandia Baru, Ashley Bloomfield, menegaskan kedua warga Inggris itu melakukan perjalanan secara hati-hati.
Sehingga dia memastikan mereka tidak membahayakan masyarakat Selandia Baru selama perjalanan jauh tersebut.
Kedua wanita itu dinyatakan positif Covid-19 pada Senin (15/6/2020).
Seorang sudah mengalami gejala, namun mereka menyimpulkan gejala itu dengan sakit yang diderita sebelumnya.
Kedua wanita ini menandai kasus Covid-19 pertama di Selandia Baru setelah lebih dari tiga minggu bebas virus.
Penemuan kasus baru ini terjadi satu minggu setelah semua pembatasan di perbatasan domestik dicabut.
Saat Bloomfield sudah memperingatakan ancaman virus bila orang-orang mulai melintasi perbatasan.