Virus Corona
Kasus Covid-19 Bertambah, Ekuador Malah Relaksasi Lockdown: 70 Persen Kegiatan Ekonomi Lumpuh
relaksasi pembatasan sosial yang dilakukan pemerintah Ekuador bukan karena terjadi penurunan kurva kasus Covid-19, melainkan karena faktor ekonomi
“Pegawai pemerintahan sampai hari ini belum bisa masuk kantor dan diperpanjang sampai 22 juni dan masih harus bekerja dari rumah. Jadi sudah di relaksasi tapi masih dalam pengetatan,” ungkap Dubes RI.
Sekolah di Ekuador masih belum dibuka, karena murid akan memasuki libur panjang musim panas ‘summer holiday’ dan akan dibuka kembali bulan September.
Dubes Diennar mengatakan, pemerintah setempat sedang menggodok kebijakan agar murid bisa kembali bersekolah. Keterbatasan fasilitas yang dimiliki sekolah dan sejumlah murid membuat kebijakan belajar dari rumah tidak bisa berjalan di Ekuador.
Namun, sebagai gantinya pemerintah akan menambah jam sekolah kepada murid di tahun pelajaran baru.
Supermarket di Ekuador sejak awal dibuka, hanya dibatasi jam operasionalnya dan diberlakukan protokol kesehatan yang ketat.
“Satu orang hanya diperkenankan belanja selama 15 menit kemudian keluar dan bergantian dengan orang lain,” ujar Dubes.
Pada awal penerapan lockdown, pemerintah Ekuador menurunkan sejumlah aparat kepolisian setempat dan tentara untuk menjaga ketertiban masyarakat. Namun, diennar berujar semenjak diberlakukan relaksasi pengamanan juga diperlonggar.
“Masyarakat Ekuador sempat merasa euphoria dengan kebijakan tersebut, akibatnya penularan Covid-19 juga masih terus bertambah,” ungkap Diennar.