Virus Corona
Kasus Corona Tembus 2 Juta, Joe Biden Sebut Respons Trump pada Wabah Nyaris seperti Tindak Kriminal
Lagi-lagi capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden mengecam Presiden Donald Trump terkait penanganan wabah corona.
TRIBUNNEWS.COM - Lagi-lagi capres Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden mengecam Presiden AS Donald Trump terkait penanganan wabah corona.
Saat ini, jumlah total kasus infeksi Covid-19 di AS sudah tembus 2 juta.
Worldometers.info pada Sabtu (13/6/2020) mencatat 2.116.922 kasus infeksi di Negeri Paman Sam.
Adapun 116.825 total kematiannya dengan 841.934 pasien yang pulih.
Pada konferensi persnya Kamis (11/6/2020) lalu, Biden mengatakan bahwa Trump belum menganggap serius virus corona.
Baca: China-AS Memanas, Amerika Tangkap Agen Mata-mata China yang Menyamar Sebagai Peneliti
Baca: Skotlandia Desak Hentikan Ekspor Gas Air Mata hingga Peluru Karet, Sebut AS Bukan Negara Aman

Melihat peningkatan tajam kasus Covid-19 di 20 negara, Biden menuduh presiden berusaha mengabaikan kenyataan ini.
"Sama seperti Donald Trump tidak bisa berharap penyakit itu pergi pada bulan April, atau men-tweetnya pada bulan Mei, ia harusnya tidak mengabaikannya pada bulan Juni," kata Biden, dikutip dari Reuters.
"Bahkan sekarang, setelah korban luar biasa yang dibiayai negara kita, Presiden Trump masih menolak untuk menganggap serius virus ini," tambahnya.
Disinggung demikian, tim kampanye Trump membalasnya dengan mengutip kebijakan presiden menutup akses China ke AS.
Tim kampanye mengatakan Trump telah menyelamatkan nyawa yang tidak terhitung jumlahnya.
"Di bawah kepemimpinan presiden, Amerika Serikat telah melakukan lebih banyak tes virus daripada gabungan semua negara lain," kata juru bicara kampanye, Tim Murtaugh.
"Joe Biden, sementara itu, terus meledakkan bom partisan yang tidak efektif dari sela-sela, mencari relevansi di mana tidak ada," ujar Tim.

Kemudian pada Jumat (12/6/2020) Biden kembali mengutarakan kritikan pedas kepada lawan pilpresnya itu.
Dia mengatakan respons Trump terhadap wabah corona tidak ubahnya seperti tindak kriminal.
Trump menurutnya telah mengacaukan ekonomi dan memperburuk ketegangan rasial di Amerika Serikat.
Selama balai kota selama satu jam dengan serikat pekerja AFSCME, calon presiden Demokrat yang prospektif memperingatkan bahwa AS kemungkinan akan melihat kebangkitan virus corona sementara Trump tidak cukup melakukan persiapan.
"Ini hampir seperti tindak kriminal, cara dia menangani ini," kata Biden tentang kebijakan-kebijakan Trump, dikutip dari Washington Post.
"Akan ada semacam gelombang kedua, aku benci memberitahumu ini," tambahnya kemudian.
Biden menilai kebijakan Trump menyebabkan lebih banyak kematian orang Amerika dan pemulihan ekonomi yang lebih lambat.
"Donald Trump telah mengacaukan segalanya, dia mengacaukan kita dalam krisis pekerjaan terburuk dalam lebih dari seabad," kata Biden.
"Anda memiliki Trump yang mengatakan, 'Buka, buka, buka.' Mengapa Anda ingin membuka?"
"Dia tidak peduli dengan kesehatan masyarakat. Dia ingin membuka karena dia ingin mengatakan ekonomi tumbuh dan pasar saham naik," sambungnya.

Baca: Skotlandia Desak Hentikan Ekspor Gas Air Mata hingga Peluru Karet, Sebut AS Bukan Negara Aman
Baca: Di Amerika Serikat Positif Covid-19 Tembus 2 juta Orang, Donald Trump Tetap Gelar Kampanye Capres
Minggu ini Biden menguraikan rencana delapan bagian untuk membuka perekonomian kembali sembari menangani corona.
Dalam rencana itu, dia mengusulkan tes diperluas dan didanai pemerintah federal.
Dia juga ingin pemerintah membangun tenaga kerja layanan kesehatan baru, mempekerjakan 100.000 pekerja baru untuk melakukan pelacakan kontak.
"Itu satu-satunya cara singkat dari vaksin kita akan bisa mengendalikan ini," katanya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)