Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

China-AS Memanas, Amerika Tangkap Agen Mata-mata China yang Menyamar Sebagai Peneliti

Seorang peneliti China yang dicurigai sebagai mata-mata ditangkap di bandara Los Angeles, Amerika Serikat ( AS), Minggu (7/6/2020) waktu setempat.

Editor: Hasanudin Aco
Net
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, LOS ANGELES - Hubungan bilateral antara China dengan Amerika Serikat (AS) kian memanas.

Di tengah pandemi covid-19 dan aksi unjuk rasa besar-besaran di AS, tersiar berita agen mata-mata China ditangkap di negeri itu.

Seorang peneliti China yang dicurigai sebagai mata-mata ditangkap di bandara Los Angeles, Amerika Serikat ( AS), Minggu (7/6/2020) waktu setempat.

Ia diamankan pihak berwenang saat hendak meninggalkan Negeri "Paman Sam".

Demikian yang diungkap petugas berwajib.

Xin Wang, nama peneliti itu, ditangkap ketika bersiap naik pesawat ke China.

Laporan ini diumumkan oleh Kantor Pengacara AS di San Francisco dan FBI dalam pernyataan bersama.

Pihak berwenang mengatakan, Wang masuk AS pada Maret 2019 dengan menyamar sebagai peneliti medis yang akan melakukan penelitian ilmiah di University of California, San Francisco (UCSF).

Tetapi saat ditanyai oleh agen Bea Cukai dan Patroli Perbatasan (CBP) di bandara, Wang mengakui dirinya adalah anggota Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA), dan dipekerjakan oleh laboratorium universitas militer.

Menurut dokumen pengadilan, Wang berkata ke agen CBP bahwa ia telah diperintahkan oleh atasannya di China.

Tujuannya  untuk mengamati tata letak laboratorium UCSF, dan membawa pulang informasi itu untuk ditiru di China.

"CBP menerima informasi bahwa Wang telah mempelajari UCSF yang dibagikan ke rekan-rekan PLA-nya, dan dia telah mengirim penelitian ke labnya di China melalui surel," kata pihak berwenang dalam pernyataannya.

"Wang juga berkata kepada profesor pembimbingnya di UCSF, bahwa dia telah meniru beberapa pekerjaan profesor itu di lab China," imbuh mereka dikutip dari AFP Jumat (12/6/2020).

Beberapa proyek laboratorium UCSF dibiayai oleh dana hibah dari Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat, kata pejabat pusat.

Pihak berwenang melanjutkan, Wang diketahui telah menghapus pesan-pesan WeChat di ponselnya, sebelum tiba di bandara untuk penerbangan pulang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved