Kamis, 2 Oktober 2025

Virus Corona

WHO Sempat Frustasi saat China Tunda Informasi Penting Soal Virus Corona di Awal Wabah

China menunda merilis informasi penting soal virus corona selama hari-hari awal wabah yang membuat pejabat WHO frustasi.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Sri Juliati
VOA
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus 

"Kepemimpinan dan staf kami telah bekerja siang dan malam sesuai dengan aturan dan peraturan organisasi.

"Hal itu untuk mendukung dan berbagi informasi dengan semua negara anggota secara setara dan terlibat dalam percakapan yang jujur ​​dan terus terang dengan pemerintah di semua tingkatan," tulis WHO dalam pernyatannya.

Diketahui, hukum internasional mewajibkan negara untuk melaporkan informasi yang dapat memengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi WHO tidak memiliki kekuatan penegakan hukum.

Para pejabat membandingkan kurangnya kerja sama China dengan negara lain.

Petugas polisi yang mengenakan pakaian pelindung berjaga di luar stasiun kereta api kota Jilin di provinsi Jilin China pada 13 Mei 2020. Sebuah kota di Cina timur laut telah sebagian menutup perbatasannya dan memutus hubungan transportasi setelah munculnya kelompok virus coronavirus lokal yang memicu kekhawatiran yang semakin besar dari gelombang kedua infeksi di China
Petugas polisi yang mengenakan pakaian pelindung berjaga di luar stasiun kereta api kota Jilin di provinsi Jilin China pada 13 Mei 2020. Sebuah kota di Cina timur laut telah sebagian menutup perbatasannya dan memutus hubungan transportasi setelah munculnya kelompok virus coronavirus lokal yang memicu kekhawatiran yang semakin besar dari gelombang kedua infeksi di China (STR / AFP)

Baca: Dokter Italia Sebut Virus Corona Mulai Melemah dan Tidak Mematikan, Ini Tanggapan WHO

"Ini tidak akan terjadi di Kongo dan tempat-tempat lain," kata Dr Michael Ryan, kepala darurat WHO, kepada rekan-rekan di minggu kedua Januari, menurut laporan itu.

"Kita perlu melihat datanya. Ini sangat penting pada saat ini," tambahnya.

Menurut laporan, Institut Virologi Wuhan mengurutkan genom virus pada 2 Januari.

Tak lama setelah upaya pertama untuk memecahkan kode peta genetik virus yang dimulai pada akhir Desember.

Pada 3 Januari, Komisi Kesehatan Nasional China mengeluarkan pemberitahuan rahasia yang memerintahkan laboratorium mempelajari virus untuk menghancurkan sampel mereka atau mengirimnya ke lembaga yang disetujui.

Pemberitahuan itu juga melarang laboratorium agar tidak mempublikasikan informasi tentang virus itu tanpa persetujuan pemerintah.

Pada akhir 5 Januari, tiga laboratorium China lainnya telah mengurutkannya, termasuk Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC).

Ilustrasi vaksin virus corona. Rusia mengklaim telah menemukan vaksin corona yang dianggap vaksin paling menjanjikan saat ini..
Ilustrasi vaksin virus corona. Rusia mengklaim telah menemukan vaksin corona yang dianggap vaksin paling menjanjikan saat ini.. (Fresh Daily)

Baca: WHO Laporkan 6 Wabah Ebola Baru di Kongo, Empat Meninggal, Dua Pasien Masih Dirawat

Akhirnya, Pusat Kesehatan Klinik Umum Shanghai memberi tahu Komisi Kesehatan Nasional mengenai hasil urutan genom itu.

"Itu menular melalui saluran pernapasan. Kami sarankan mengambil tindakan pencegahan di tempat umum," terangnya.

Urutan genetik akhirnya diterbitkan pada 11 Januari oleh laboratorium Shanghai.

Sebuah langkah yang membuat marah para pejabat di CDC China.

Bahkan, Laboratorium Shanghai sementara ditutup oleh pihak berwenang.

Baru pada 20 Januari, pihak berwenang China mengonfirmasi penularan virus dari manusia ke manusia.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved