Virus Corona
WHO Sempat Frustasi saat China Tunda Informasi Penting Soal Virus Corona di Awal Wabah
China menunda merilis informasi penting soal virus corona selama hari-hari awal wabah yang membuat pejabat WHO frustasi.
"Kepemimpinan dan staf kami telah bekerja siang dan malam sesuai dengan aturan dan peraturan organisasi.
"Hal itu untuk mendukung dan berbagi informasi dengan semua negara anggota secara setara dan terlibat dalam percakapan yang jujur dan terus terang dengan pemerintah di semua tingkatan," tulis WHO dalam pernyatannya.
Diketahui, hukum internasional mewajibkan negara untuk melaporkan informasi yang dapat memengaruhi kesehatan masyarakat, tetapi WHO tidak memiliki kekuatan penegakan hukum.
Para pejabat membandingkan kurangnya kerja sama China dengan negara lain.

Baca: Dokter Italia Sebut Virus Corona Mulai Melemah dan Tidak Mematikan, Ini Tanggapan WHO
"Ini tidak akan terjadi di Kongo dan tempat-tempat lain," kata Dr Michael Ryan, kepala darurat WHO, kepada rekan-rekan di minggu kedua Januari, menurut laporan itu.
"Kita perlu melihat datanya. Ini sangat penting pada saat ini," tambahnya.
Menurut laporan, Institut Virologi Wuhan mengurutkan genom virus pada 2 Januari.
Tak lama setelah upaya pertama untuk memecahkan kode peta genetik virus yang dimulai pada akhir Desember.
Pada 3 Januari, Komisi Kesehatan Nasional China mengeluarkan pemberitahuan rahasia yang memerintahkan laboratorium mempelajari virus untuk menghancurkan sampel mereka atau mengirimnya ke lembaga yang disetujui.
Pemberitahuan itu juga melarang laboratorium agar tidak mempublikasikan informasi tentang virus itu tanpa persetujuan pemerintah.
Pada akhir 5 Januari, tiga laboratorium China lainnya telah mengurutkannya, termasuk Pusat Pengendalian Penyakit China (CDC).

Baca: WHO Laporkan 6 Wabah Ebola Baru di Kongo, Empat Meninggal, Dua Pasien Masih Dirawat
Akhirnya, Pusat Kesehatan Klinik Umum Shanghai memberi tahu Komisi Kesehatan Nasional mengenai hasil urutan genom itu.
"Itu menular melalui saluran pernapasan. Kami sarankan mengambil tindakan pencegahan di tempat umum," terangnya.
Urutan genetik akhirnya diterbitkan pada 11 Januari oleh laboratorium Shanghai.
Sebuah langkah yang membuat marah para pejabat di CDC China.
Bahkan, Laboratorium Shanghai sementara ditutup oleh pihak berwenang.
Baru pada 20 Januari, pihak berwenang China mengonfirmasi penularan virus dari manusia ke manusia.
(Tribunnews.com/Maliana)