Rabu, 1 Oktober 2025

Korban Tewas Akibat Ebola di Kongo Menjadi 5 Orang, 4 Kasus Baru Bertambah

Korban tewas akibat Ebola di Republik Demokratik Kongo menjadi lima orang. Pertambahan satu korban meninggal tersebut yakni seorang gadis berusia 15th

Penulis: Citra Agusta Putri Anastasia
Pixabay
Virus Ebola. 

TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat Ebola di Republik Demokratik Kongo menjadi lima orang.

Dari kelima korban tewas tersebut, terdapat seorang anak gadis berusia 15 tahun.

Demikian data dari United Nations Children's Fund, Selasa (2/6/2020) waktu Indonesia.

Dilansir CNN, UNICEF melaporkan, total kasus wabah Ebola di Kongo mencapai 9 kasus.

"Empat orang tambahan yang tertular virus, termasuk anak yang sudah meninggal, dirawat di unit isolasi di Rumah Sakit Wangata di Mbandaka," lapor UNICEF dalam sebuah pernyataan.

UNICEF menambahkan, kematian akibat wabah Ebola berlangsung sejak 18 hingga 30 Mei 2020.

Baca: 8 Fakta Virus Ebola, Berasal dari Hewan Liar dan Menular dari Manusia ke Manusia

Baca: Selain Covid-19, Ini Daftar 10 Virus Berbahaya Lainnya dalam Sejarah, Ebola hingga Polio

Sebelumnya, Senin (1/6/2020) lalu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menuliskan cuitan pada akun Twitter-nya, @DrTedros.

Tedros menulis, enam kasus Ebola telah ditemukan di Mbandaka, provinsi Equateur, barat laut Kongo.

"Wabah #Ebola baru ditemukan di Republik Demokratik Kongo bagian barat, dekat Mbandaka, provinsi Equateur.

@MinSanteRDC telah mengidentifikasi 6 kasus, yang mana 4 orang meninggal.

Negara ini juga sedang berada pada tahap akhir dalam memerangi Ebola di negara bagian timur, #Covid19, dan wabah campak terbesar di dunia," tulis Tedros.

Seperti yang telah disebut Tedros, Republik Demokratik Kongo masih berjuang untuk mengakhiri wabah yang dimulai pada 2018 di bagian timur negara itu.

Menurut WHO, 3.406 kasus telah dilaporkan di sana.

2.243 orang meninggal akibat Ebola.

Ini adalah wabah ke-11 di negara tersebut yang berpotensi mematikan.

Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020
Satu botol obat Remdesivir terletak saat konferensi pers tentang dimulainya penelitian obat Ebola Remdesivir pada pasien yang sakit parah di Rumah Sakit Universitas Eppendorf (UKE) di Hamburg, Jerman utara pada 8 April 2020 (Ulrich Perrey / POOL / AFP)

Ebola memiliki masa inkubasi 21 hari, yang menunjukkan bahwa wabah mungkin berada di bawah kendali.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved