Korban Tewas Akibat Ebola di Kongo Menjadi 5 Orang, 4 Kasus Baru Bertambah
Korban tewas akibat Ebola di Republik Demokratik Kongo menjadi lima orang. Pertambahan satu korban meninggal tersebut yakni seorang gadis berusia 15th
Namun, WHO menerangkan, dibutuhkan dua periode inkubasi penuh, atau 42 hari, untuk menentukan bahwa wabah telah berakhir.
"Pengumuman muncul mengenai wabah Ebola yang berjalan panjang, sulit, dan kompleks di Republik Demokratik Kongo timur dalam fase terakhir. Sementara itu, negara juga memerangi Covid-19 dan wabah campak terbesar di dunia," kata WHO dalam sebuah pernyataan.
Baca: Menristek: Virus Corona di Indonesia Tidak Masuk Kategori Utama Covid-19
Baca: Mata Jadi Pintu Masuk Penyebaran Virus Corona, Ini Tips Mencegahnya dari Dokter Nina Handayani
Mengenai wabah lainnya, negara di Afrika Tengah itu melaporkan adanya 3.195 kasus virus Corona dan 72 kematian.
Sejauh ini, epidemi terburuk yang mempengaruhi Kongo adalah campak.
Wabah ini telah menginfeksi hampir 370.000 orang dan membunuh 6.779 nyawa sejak 2019.
Sementara itu, epidemi Ebola terbesar terjadi pada 2014-2016.
Kala itu, wabah merebak di negara-negara Afrika Barat, Liberia, Sierra Leone, dan Guinea.
Lebih dari 28.000 orang terinfeksi epidemi tersebut.
11.000 jiwa lebih pun melayang.
Apa itu Virus Ebola? Apakah Hanya Menular Melalui Hewan? Berikut Penjelasan dan Gejalanya
Berikut penjelasan virus Ebola berserta tanda dan gejala yang dialami.
Virus Ebola kembali menjadi perhatian oleh masyarakat.
Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengumumkan ada wabah Ebola baru yang muncul di Kongo.
Lalu, apa itu virus Ebola?
Dikutip dari Centers for Disease Control and Prevention, virus Ebola adalah penyakit mematikan yang terjadi, terutama di benua Afrika.
Baca: Benarkah Anak-anak Lebih Aman dari Serangan Virus Corona? Ini Kata Dokter Anak
Baca: Gejala Virus Ebola: Demam dan Gastrointestinal, termasuk Diare hingga Muntah