Virus Corona
Mengapa Pasien Corona di Jepang Sedikit, Tes PCR Juga Masih Dilakukan Terbatas?
Kini sudah semakin banyak alat PCR bisa dipakai, kerjasama dengan berbagai lembaga medis Jepang, termasuk berbagai universitas negeri Jepang.
Ketiga, memang benar jumlah tes PCR rendah, serta alat yang terbatas, karena keterbatasan SDM, serta kebijakan hanya yang telah benar sakit barulah dilakukan tes PCR.
Keempat, karena ketakutan masyarakat Jepang sendiri, meskipun sedikit sakit, tak mau ke rumah sakit karena malah ditakutkan penyakit Corona semakin berat jadinya.
Jadi mulai banyak warga justru ketakutan ke lembaga medis di Jepang. Terbentuk citra rumah sakit di Jepang bertebaran penyakit Corona. Yang tidak tahu sakit atau tidak, ditakutkan malahan jadi sakit tertular Corona kalau ke rumah sakit.
Itulah sebabnya jauh lebih banyak orang kini memilih mengkarantinakan diri di rumah, menjaga stamina tubuh, jaga badan kesehatan dengan baik, melawan sekuatnya diri menghadapi Corona, hingga diharapkan sembuh di rumah. Kalau sudah parah barulah mengontak rumah sakit.
Apakah benar nantinya akan melonjak jauh lebih besar lagi dari lonjakan grafik yang ada selama ini?
Masih belum diketahui, karena kepatuhan masyarakat untuk merumahkan dirinya masing-masing.
Bahkan kini muncul pasukan moral yang mengganjar orang yang ke luar rumah dengan caranya sendiri.
Misalnya menaruh coretan atau catatan di benda orang tersebut (motor, mobil dan lainnya) dengan isi catatan, "Jangan ke mana-mana, di rumah saja, beres-beres saja di rumahmu, dan sebagainya."
Bahkan lebih parah lagi mendorat coret toko yang buka, plat nomor kendaraan bermotor dengan tulisan "Karantinakan diri" atau kata-kata perintah bernada keras lainnya kepada yang kelihatan jalan-jalan ke luar. Apalagi kalau sampai didapati melewati perbatasan ke perfektur lain.
Itulah mungkin jawaban, mengapa jumlah pasien sedikit dan mengapa pula tes PCR di Jepang sedikit, meskipun PM Jepang telah meminta 30.000 tes PCR dimungkinkan per hari.
Diskusi mengenai Jepang dalam WAG Pecinta Jepang terbuka bagi siapa pun. Kirimkan email dengan nama jelas dan alamat serta nomor whatsapp ke: [email protected]