Jumat, 3 Oktober 2025

Komisaris Australia Gerah dengan Kehadiran Militer Beijing di Laut China Selatan

Laut China Selatan merupakan rute strategis yang penting untuk menuju Asia Tenggara.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Google Maps
Laut China Selatan 

TRIBUNNEWS.COM - Laut China Selatan merupakan rute strategis yang penting untuk menuju Asia Tenggara.

Sudah sejak lama China berusaha mengklaim laut lepas ini sebagai wilayah kedaulatan miliknya.

Bahkan di tengah krisis kesehatan global yang bermula dari wilayahnya, virus corona, Beijing terlihat beroperasi di Laut China Selatan.

Aksi ini lantas membuat panas konflik AS-China yang sejak lama berhembus, sebagaimana dikutip dari Nation

Baca: Sengketa Laut China Selatan Dituntaskan

Baca: Sengketa Laut Cina Selatan AS-China Memanas, Tuduhan Perihal Corona Dilancarkan AS

KN Belut laut 4806 milik Bakamla RI yang sedang melakukan patroli rutin di perairan dekat Laut Cina Selatan menangkap kapal ikan berbendera Vietnam pada 12 April 2017.
KN Belut laut 4806 milik Bakamla RI yang sedang melakukan patroli rutin di perairan dekat Laut Cina Selatan menangkap kapal ikan berbendera Vietnam pada 12 April 2017. (Humas Bakamla RI)

Apalagi saat ini Amerika Serikat menyalahkan China atas wabah corona yang sudah merebak di dunia.

Menyoal kehadiran China di Laut China Selatan, Gedung Putih menuduh Beijing tengah mengeksploitasi Covid-19 demi memperkuat posisinya di wilayah tersebut.

Sama halnya dengan AS, Australia kini mulai resah dengan kehadiran kapal-kapal militer Tiongkok di tengah sengketa Laut China Selatan.

Mengacu pada meningkatnya intensitas kapal-kapal ini, The Economic Times mengutip pernyataan Komisaris Tinggi Australia untuk India, Barry O'Farrell.

"Tindakan untuk mengganggu kegiatan eksploitasi sumber daya negara lain dan penggunaan pantai yang berbahaya dan koersif menjaga kapal dan disebut milisi laut," ungkapnya mendapati pergerakan kapal Tiongkok.

Ketegangan di Laut China Selatan semakin meningkat ketika Washington DC mengintensifkan kegiatan militer di wilayah itu pada 2020 ini.

Pihaknya berdalih ingin menjungjung tinggi kebebasan navigasi di sana.

Memang hingga hari ini, Laut China Selatan masih terus diperdebatkan.

China terus mengklaim atas wilayah itu berdasarkan teritori versinya.

Sementara itu klaim ini juga terus dimentahkan oleh empat negara terkait.

Tidak menyerah, Beijing juga membangun instalasi militer di wilayah itu.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved