Virus Corona
Jurnalis Asal Indonesia Cerita Perjalanan Covid-19 di Italia, Ada Xenophobia dan Hoaks Bertebaran
Jurnalis sekaligus Warga Negara Indonesia yang tinggal di Italia, Rieska Wulandari menceritakan perjalanan Covid-19 di negara 'spaghetti' ini.
Dalam perkembangannya, perjalanan Covid-19 di Italia juga tidak lepas dari terpaan kabar hoaks.
Rieska melaporkan ada ribuan kabar bohong yang mengiri persebaran virus ini.
"Misalnya vaksinya sudah ada atau penyakit ini buatan, atau penyakit ini hasil konspirasi."
"Awal-awal itu Kementerian Kesehatan Italia bilang menemukan 2.000 hoaks. Ada yang politik, ekonomi, konspirasinya," bebernya.
Baca: Jelang Musim Panas, Turis Eropa Bisa Masuk Italia Tanpa Karantina
Adanya Xenophobia

Rieska melanjutkan ceritanya, dalam perjalanan Covid-19 di Italia isu ketakutan terhadap suatu ras (xenophobia) juga sempat merebak di kalangan warga Italia.
Meskipun demikian keadaan di atas tidak berlangsung lama.
"Sempat terjadi (xenophobia, red), tapi negara pertama yang membantu Italia, memberikan masker, memberikan alat-alat kesehatan justru China," kata Rieska.
Lewat uluran tangan negara China, Italia mulai memahami adanya senasib dan sepenanggungan.
"Ketika China mengirimkan masker atau APD mereka menulis, kita berada dalam laut, ombak dan bahtera yang sama."
"Ini menjadi solidaritasnya naik dan masyarakat memahami," tutur Rieska.
Bantuan dari China, begitu berharga untuk Italia dikarenakan bantuan dari negara tetangga di sesama benua Eropa belum datang.
Baca: Italia-Spanyol Izinkan Toko, Resto dan Hotel Beroperasi Lagi, Pelanggan Harus Pakai Masker
"Justru China yang waktu itu sudah mulai mengambil alih situasi mereka mengalirkan bantuan kepada Italia dan itu dihargai."
"Jadi naik respect warga Italia kepada China naik. Sempet ada xenophobia jelas, tapi kemudian cepat berubah karena sikap baik dari China," imbuhnya.
Terakhir Rieska menegaskan tidak mudah bagi Pemerintah Italia untuk menangani persebaran Covid-19 di negaranya.