Virus Corona
Italia-Spanyol Izinkan Toko, Resto dan Hotel Beroperasi Lagi, Pelanggan Harus Pakai Masker
Mulai Senin (18/5/2020) hari ini, Italia mengizinkan toko ritel, restoran, dan hotel beroperasi kembali, namun menggunakan protokol Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Dua negara Eropa mulai melonggarkan karantina wilayah dan sejumlah pembatasan.
Mulai Senin (18/5/2020) hari ini, Italia mengizinkan toko ritel, restoran, dan hotel beroperasi kembali, namun menggunakan protokol Covid-19.
Begitu pula Spanyol mulai membuka kembali bandara, terutama di wilayah selatan negeri itu.
Namun daerah padat penduduk, termasuk Kota Madrid dan Barcelona, akan tetap dalam status karantina wilayah.
Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte mengatakan negara itu harus mendekati pembukaan kembali ekonomi secara hati-hati.
"Kami masih menghadapi risiko karena kurva epidemiologis dapat naik lagi," kata Conte.
Menurutnya, pada saat ini kurva epidemi membesarkan hati.
"Kita sekarang berada dalam kondisi untuk menghadapi fase baru ini dengan iman dan tanggung jawab," tambahnya.
Pejabat kesehatan di Italia melaporkan 153 kematian akibat virus corona terjadi pada Sabtu (16/5/2020), angka terendah kematian sejak lockdown diberlakukan pada Maret.
Negara ini telah mengurangi beberapa langkah dan pembatasan-pembatasan akan lebih longgar pada Senin.
Namun toko ritel, restoran, dan hotel diwajibkan melakukan pemeriksaan suhu tubuh pengunjung, mengenakan masker, dan menjaga jarak sosial di antara pelanggan.
Baca: Senin Pagi, Jokowi Tinjau Distribusi Bansos Sembako di Johar Baru
Conte mengumumkan pembatasan perjalanan akan dicabut bagi mereka yang bepergian dari negara-negara Eropa pada 3 Juni.
Sedang Menteri Transportasi Spanyol, Jose Luis Abalos, Minggu, menandatangani resolusi sehingga bandara Tenerife Sur, Alicante-Elche, Sevilla, Menorca, dan Ibiza dapat menjadi titik masuk untuk menangani keadaan darurat kesehatan masyarakat internasional.
"Sedikit demi sedikit, pusat-pusat lain akan dibuka," katanya.
Pengumuman dari Kementerian Transportasi datang karena sekitar 70 persen orang Spanyol memasuki fase satu atau dua dari eskalasi, karena pemerintah memperlonggar pembatasan di beberapa daerah.