Virus Corona
Klaster Baru China Berujung Isolasi di Kota-Kota Perbatasan Rusia dan Korea Utara
China mengisolasi kota-kota di provinsi timur laut yang berbatasan dengan Korea Utara.
Awal pekan ini, Wuhan mengatakan, akan menguji seluruh 11 juta populasi setelah beberapa kasus baru terdeteksi untuk pertama kalinya sejak penutupannya dicabut pada 8 April.
Menurut pernyataan otoritas kesehatan Jilin, 4,5 juta penduduk di Kota Jilin kini hanya diizinkan keluar batas kota bila hasil tes negatif Covid-19.
Tidak hanya hasil tes, tapi setelah itu mereka harus menyelesaikan karantina pribadi.

Bus dan layanan kereta api telah dihentikan sebagaimana penutupan Wuhan pada 23 Januari silam.
Kota-kota sekitarnya di Provinsi Jilin juga telah menutup tempat-tempat hiburan, dan menerapkan kontrol ketat pada akses ke tempat-tempat umum.
"Tidak ada pejalan kaki di jalan, hanya beberapa mobil sporadis," kata Wei Hong (19), seorang penduduk daerah Fengmen, yang terinfeksi corona paling parah di Kota Jilin.
Wakil Wali kota Jilin, Gai Dongping pada Rabu (13/5/2020) lalu mengatakan, Jilin akan menerapkan langkah-langkah pengendalian epidemi serupa dengan kota besar yang punya resiko tinggi penularan.
Kota ini sedang melakukan penyelidikan epidemiologi di bawah bimbingan tim ahli nasional dan lebih dari 2.500 orang telah diperiksa sejauh ini.
Baca: China Siap Luncurkan Mobil Listrik yang Diklaim Bisa Tempuh Jarak 800 Km
Baca: Muncul 6 Kasus Baru Covid-19, China Lockdown Kota Jilin
Sudah ada 367 kontak dekat dari pasien terinfeksi yang sedang dilacak.
Perbatasan utara China dengan Rusia juga menjadi ancaman bagi negeri tirai bambu ini.
Sebab kini Rusia menjadi salah satu negara dengan angka infeksi terbesar di Eropa.
Sementara ini, kontrol ketat telah diberlakukan di Provinsi Heilongjiang yang berbatasan dengan Rusia.
Para pengunjung di provinsi itu harus melakukan karantina selama 35 hari.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)