Virus Corona
Korea Selatan Kini Hadapi Gelombang Kedua Covid-19
Sekitar 7.000 orang yang terkait klaster di Itaewon ini telah diuji dan hasilnya negatif.
Sementara transaksi data dari 22 perusahaan kartu kredit menunjukkan ada 500 orang di Itaewon selama awal Mei lalu.
Menurut otorita berwenang di Seoul, sebagaimana dikutip Associated Press, sekitar 7.000 orang yang terkait klaster di Itaewon ini telah diuji dan hasilnya negatif.
Tetapi polisi masih melacak 2.200 orang lain. Walikota Seoul Park Won-soon memperingatkan situasi darurat ini lewat pernyataan singkat hari Senin (11/5) bahwa “if Seoul falls, the country falls,” atau kurang lebih berarti jika perebakan di Seoul meluas, perebakan luas juga akan terjadi di Korea Selatan.
Korea Selatan Hindari Pemberlakuan Lockdown
Korea Selatan adalah satu dari sejumlah negara yang tidak memberlakukan perintah lockdown atau penutupan wilayah dan penghentian seluruh kegiatan ekonomi, sebagaimana yang dilakukan di Amerika dan Indonesia.
Korea Selatan lebih memilih memberlakukan kebijakan “karantina harian” - demikian sebutan yang digunakan – dengan mengajak warga menyadari dampak perebakan virus corona dan menjaga jarak.
Meskipun demikian seluruh sekolah dan fasilitas umum seperti pasar dan tempat ibadah ditutup.
Hanya pekerja esensial yang boleh masuk kantor seperti biasa. Tetapi jika ada yang melanggar kebijakan ini tidak dikenai denda atau sanksi hukuman lain.
Pada awal Mei lalu otorita berwenang melonggarkan hal ini dengan mengijinkan dibukanya kembali sejumlah fasilitas umum, termasuk klub-klub malam.
Di luar dugaan hal ini justru memicu gelombang kedua perebakan virus corona.
Fauci Kembali Ingatkan Potensi Terjadinya Gelombang Kedua
Kekhawatiran akan terjadinya gelombang kedua ini juga membayangi warga Amerika ketika sejumlah negara bagian mulai mengaktifkan kembali kegiatan ekonominya minggu ini.
Pakar penyakit menular di Amerika Dr. Anthony Fauci sudah berulangkali memperingatkan potensi terjadinya gelombang kedua perebakan, dalam sidang dengan Komite Urusan Kesehatan, Tenaga Kerja dan Pensiun Senat Amerika yang dilakukan secara virtual hari Selasa ini (12/5), ia kembali menggarisbawahi “konsekuensi yang sangat serius” akan hal itu.
“Tidak ada keraguan, dalam kondisi terbaik sekali pun, ketika kita melonggarkan upaya mitigasi, maka akan muncul sejumlah kasus. Dan jika kita terburu-buru memulai kembali kegiatan ekonomi tanpa mengikuti pedoman yang ada, saya khawatir kita akan mulai melihat terjadinya lonjakan kecil yang kemudian akan menjadi wabah. Konsekuensinya akan sangat serius,” ujar Fauci.
Hingga Selasa, 287.000 Orang Meninggal akibat Corona