Sabtu, 4 Oktober 2025

Perusahaan Wisata di Jepang ini Tawarkan Kamar Hotel Kosong untuk Cegah Perceraian karena Lockdown

Sebuah perusahaan wisata asal Jepang, Kasoku mengiklankan ratusan kamar hotel kosong khusus untuk para pasangan yang stres dengan lockdown.

Penulis: Ika Nur Cahyani
Tribun Bali/Prima
Ilustrasi: Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terjadi di Parung Panjang, Bogor, Jawa Barat. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah perusahaan wisata asal Jepang, Kasoku mengiklankan ratusan kamar hotel kosong khusus untuk para pasangan yang stres dengan lockdown.

Langkah ini dilakukan Kasoku untuk mencegah perceraian yang terjadi di bawah pembatasan sosial di Jepang.

Sejatinya ide tersebut berawal dari pengalaman salah satu karyawan Kasoku, Keisuke Arai.

Dikutip dari CNN, sejak pandemi Covid-19 memaksanya untuk bekerja dari rumah, Arai mengaku kerap bertengkar dengan pacarnya. 

Baca: Pertama Kali dalam Sejarah Golden Week di Jepang, Moda Transportasi Sepi Penumpang

Baca: McDonalds Jepang Perpanjang Penutupan Toko Hingga 14 Mei 2020

Curiga dia tidak mengalami kondisi ini sendiri, Arai mulai bertanya-tanya apakah ada orang lain yang mengalami hal yang sama.

Bagaimana tidak, setiap hari para pasangan dihadapkan rutinitas membosankan dan harus bertatap muka 24 jam.

Tidak butuh waktu lama, Arai mendapatkan jawaban dengan viralnya tagar #coronadivorce di media sosial.

Melalui tagar itu, Arai membaca cerita orang-orang tentang pasangan mereka selama kuncian.

Untuk menanggapi fenomena itu, perusahaan Arai, Kasoku akhirnya mulai menawarkan ratusan penginapan yang kosong kepada para pasangan ini.

"Kami ingin mencegah orang bercerai," kata Arai.

"Gagasan di balik penyewaan liburan adalah agar pasangan yang sudah menikah dapat memperoleh waktu dan ruang yang sangat dibutuhkan untuk memikirkan hubungan mereka," sambungnya.

Ilustrasi suasana di Jepang - Orang-orang yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 di jalan distrik perbelanjaan Ameya-Yokocho, yang terletak di sebelah Stasiun Ueno, di Tokyo pada 11 April 2020. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada 10 April bahwa pemerintah metropolitan akan meminta banyak bisnis, termasuk klub malam, ruang karaoke, dan ruang pinball pachinko untuk menangguhkan operasi mulai 11 April karena keadaan darurat terkait epidemi coronavirus.
Ilustrasi suasana di Jepang - Orang-orang yang mengenakan masker wajah sebagai tindakan pencegahan terhadap coronavirus COVID-19 di jalan distrik perbelanjaan Ameya-Yokocho, yang terletak di sebelah Stasiun Ueno, di Tokyo pada 11 April 2020. Gubernur Tokyo Yuriko Koike mengatakan pada 10 April bahwa pemerintah metropolitan akan meminta banyak bisnis, termasuk klub malam, ruang karaoke, dan ruang pinball pachinko untuk menangguhkan operasi mulai 11 April karena keadaan darurat terkait epidemi coronavirus. (Kazuhiro NOGI / AFP)

Hingga saat ini, Jepang masih berusaha membereskan pandemi Covid-19 dengan mengunci negaranya.

Akibatnya semua bisnis ditutup dan yang paling parah terdampak adalah perusahaan wisata seperti Kasoku ini.

Pada (4/5/2020) lalu ada 14.877 kasus di seluruh negeri dan 487 kematiandi Jepang, menurut Universitas Johns Hopkins.

Melihat kondisi pandemi di Jepang yang belum terlihat ujungnya, Arai bersiap untuk menyelamatkan banyak pasangan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved