Senin, 29 September 2025

Virus Corona

Kepala Lab Covid-19 Tanzania Ditangguhkan setelah Presiden John Magufuli Pertanyakan Keakuratan Tes

Tanzania telah menangguhkan kepala laboratorium kesehatan nasional yang bertanggung jawab atas pengujian virus corona.

Freepik
ilustrasi virus corona - Kepala Lab Covid-19 Tanzania Ditangguhkan setelah Presiden John Magufuli Pertanyakan Keakuratan Tes 

"Anda akan tetap menjadi salah satu ilmuwan terbaik di Tanzania," paparnya.

Catherine Sungura, Kepala Komunikasi di Kementerian Kesehatan memberikan komentarnya, Senin (4/5/2020).

Sungura mengatakan, Direktur Laboratorium dan Manajer Penjaminan Kualitasnya telah diskors.

"Untuk membuka jalan bagi penyelidikan," katanya.

Sungura mengatakan, komite 10 orang telah dibentuk untuk menyelidiki operasi laboratorium, termasuk proses pengumpulan dan pengujian sampel.

Pada Minggu (3/5/2020), Magufuli juga memecat kepala Departemen Toko Medis pemerintah.

Diketahui, ia bertugas mendistribusikan pasokan medis dan peralatan ke rumah sakit pemerintah.

Tetapi Magufuli tidak memberikan alasan mengapa pejabat itu dipecat.

ilustrasi virus corona - Kepala Lab Covid-19 Tanzania Ditangguhkan setelah Presiden John Magufuli Pertanyakan Keakuratan Tes
ilustrasi virus corona - Kepala Lab Covid-19 Tanzania Ditangguhkan setelah Presiden John Magufuli Pertanyakan Keakuratan Tes (Freepik)

Kasus Virus Corona di Afrika Timur

Tanzania mengumumkan kasus pertamanya pada 16 Maret 2020.

Tanzania telah mencatat 480 kasus virus dan 16 kematian pada pembaruan terakhirnya pada Rabu (6/5/2020).

Secara terpisah, pihak oposisi menuduh pemerintah menyembunyikan informasi dan gagal menganggap serius penyakit itu.

Sekolah dan universitas telah ditutup tetapi pasar, halte, dan toko ramai seperti biasa.

Magufuli mendesak warga untuk terus bekerja keras dan tidak berhenti pergi ke gereja atau masjid.

Infeksi dan kematian Covid-19 yang dilaporkan di seluruh Afrika relatif rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat, sebagian Asia dan Eropa.

Sebagai catatan, tetapi Afrika juga memiliki tingkat pengujian yang sangat rendah, dengan angka hanya sekitar 500 per satu juta orang.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

 
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan