Sabtu, 4 Oktober 2025

Virus Corona

Hasil Penelitian Terbaru di Perancis Sebut 95% Pasien Positif Covid-19 Bukan Perokok

Menurut mereka, kaum perokok justru punya resiko tertular 80 persen lebih aman daripada mereka yang tak perokok.

Penulis: Aji Bramastra
Editor: Hasanudin Aco
AFP/LUDOVIC MARIN
Seorang ahli biologi dari Eylau Unilabs Analysis Laboratories menunjukkan sampel untuk mendeteksi virus di drive penyaringan COVID-19 dekat Champs de Mars di Paris. Senin (6 April 2020). Pada 21 hari dari penguncian ketat (lockdown) di Prancis untuk menghentikan penyebaran COVID-19, yang disebabkan oleh coronavirus novel (SARS COV-2). (AFP/Ludovic MARIN) 

TRIBUNNEWS.COM, PERANCIS - Wabah Virus Corona atau Covid-19 melanda hampir seluruh negara-negara di dunia.

Mengakibatkan dampak di berbagai bidang baik sosial, ekonomi, politik, dan keamanan.

Kondisi ini membuat sejumlah negara menggiatkan penelitian tentang virus ini, baik yang dilakukan di rumah sakit  maupun laboratorium.

Apalagi hingga kini belum ada satupun penelitian yang bisa memastikan soal penyebab dan apa penyembuh virus berbahaya yang satu ini.

Nah, penelitian yang dilakukan oleh rumah sakit di Prancis ini jadi salah satu penelitian yang menarik perhatian publik.

Bila sebelumnya kebanyakan kalangan dokter menyebut perokok mempunyai resiko tertular Covid-19 lebih besar, hasil penelitian di Perancis ini kebalikannya.

Dilansir Al Arabiya, peneliti di RS Pitié-Salpêtrière, Paris, Prancis, melansir penelitian yang tak populis.

Menurut mereka, kaum perokok justru punya resiko tertular 80 persen lebih aman daripada mereka yang tak perokok.

Salah satu indikator penelitian mereka adalah, saat memperhatikan pasien Covid-19 yang dirawat di RS tersebut.

Dari 482 pasien yang dirawat di sana, ternyata hanya 5 persen dari mereka yang berstatus perokok aktif.

Pasien itu dirawat di RS Pitié-Salpêtrière pada periode 28 Februari hingga 9 April 2020.

Hasil penelitian ini dirilis dalam sebuah jurnal oleh ilmuwan at RS Pitié Salpétrière, Zahir Amoura dan seorang profesor dari France’s Pasteur Institute, Jean-Pierre Changeux.

Penelitian ini membuat ilmuwan tertarik mencoba menggunakan nikotin untuk mengobati pasien Covid-19.

"Merokok, sepertinya malah jadi pelindung dari infeksi SARS-CoV-2 atau Covid-19)," tulis jurnal tersebut.

Amoura dan Changeux menjelaskan, ada kemungkinan nikotin yang ada di rokok, akan mempengaruhi apakah molekul Virus Corona bisa menempel ke reseptor tubuh manusia.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved