Rudal Anti Kapal Hipersonik Jepang Jadi Ancaman Kapal Induk Tiongkok
Jepang tengah mengembangkan rudal anti kapal yang direncanakan mampu melakukan perjalanan lima kali kecepatan suara.
TRIBUNNEWS.COM - Jepang tengah mengembangkan rudal anti kapal yang direncanakan mampu melakukan perjalanan lima kali kecepatan suara.
Rudal anti kapal hipersonik tersebut merupakan senjata hipersonik.
Lebih lanjut, rudal anti kapal hipersonik mampu melaju lebih tinggi dan dapat menimbulkan ancaman bagi kapal induk China di Laut China Timur.
Mengutip dari South China Morning Post, Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, rudal anti kapal hipersonik itu akan menjadi proyektil yang meluncur kecepatan tinggi (HVGP).
Jepang juga berencana untuk meluncurkan versi awal rudal pada 2026 mendatang.
Diikuti dengan versi yang disempurnakan setelah 2028 nanti.
Baca: Jepang Bikin Rudal Antikapal yang Mampu Melesat 5 Kali Kecepatan Suara, Ancaman bagi Kapal Induk RRC
Baca: Muncul Spekulasi Kim Jong Un Terluka Saat Korut Uji Coba Rudal 14 April 2020

Dengan rudal itu, Jepang akan menjadi negara keempat di dunia yang dipersenjatai dengan teknologi meluncur hipersonik.
Tiiga negara tercatat memilki persenjataan hipersonik, di antaranya, China, Rusia, dan Amerika Serikat .
Lebih jauh, teknologi ini memungkinkan rudal meluncur dengan kecepatan tinggi menembus atmosfer atau titik lemah sistem pertahanan udara.
Rudal tersebut akan mengikutii lintasan kompleks, dan membuatnya sulit untuk dicegat dengan perisai anti rudal yang ada.
Sebagai catatan, rudal pertama Jepang akan fokus apda target darat.
Sementara versi yang ditingkatkan akan menampilkan muatan berbentuk cakar.
Kementerian Pertahanan mengatakan, peningkatan kecepatan dan jarak tempat untuk menyerang kapal permukaan besar.
Mengembangkan Mesin Scramjet
Lebih jauh Badan Akuisisi, Teknologi, dan Logistik Kementerian Pertahanan tengah mengembangkan mesin scramjet untuk menyalakan rudal hipersonik dengan Mitsubishi Heavy Industries yang berbasis di Tokyo.
Tetapi jangkauanya akan dibatasi sekira 500 kilometer atau kurang, untuk tetap dalam kebijakan berorientasi pertahanan ekslusif Jepang.
Baca: Anggota Yakuza Jepang Rampok Lebih dari 100 Juta Yen Selama Pandemi Corona
Baca: Mesin Kamera Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Sejumlah Tempat di Jepang
HVGP Membawa Hulu Ledak yang Dapat Menembus Dek Kapal Induk

Lebih lanjut, pihak kementerian mengatakan, HVGP akan membawa hulu ledak yang dapat menembus dek kapal induk.
Untuk diketahui, rudal tengah dikembangkan untuk pertahanan pulau-pulau terpencil di barat daya.
Ini mengacu pada Kepulauan Okinawa dan pulau-pulau sekitarnya.
Termasuk kepulauan Senkaku yang disengketakan, dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu di China.
Jepang Membeli Tiga Pulau dari Pemilik Swasta
Sebelumnya, pemerintah Jepang membeli kembali tiga pulai dari pemilik swasta pada 2012 lalu.
Mereka mengklaim langkah tersebut bertujuan untuk meredakan ketegangan di kepulauan itu.
Tetapi, langkah itu membuat marah Beijing dan memicu demonstrasi di China.
Sejak itu, penjaga pantai Tiongkok telah melakukan patroli rutin di dekat pulau-pulau tersebut.
Angkatan laut juga semakin aktif di daerah tersebut.
Untuk diektahui, Selat Miyako, jalur air internasional antara Okinawa dan Pulau Miyako digunakan sebagai pintu gerbang ke Pasifik barat.
Jepang mengalokasikan total 172 juta dolar AS (Rp 2,6 miliar) untuk rudal hipersonik dari seluruh anggaran 2018 dan 2019.
Pemerintah Jepang berencana menambah 233 juta dolar AS (Rp 3,5 milar)tahun ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)