Rudal Anti Kapal Hipersonik Jepang Jadi Ancaman Kapal Induk Tiongkok
Jepang tengah mengembangkan rudal anti kapal yang direncanakan mampu melakukan perjalanan lima kali kecepatan suara.
Tetapi jangkauanya akan dibatasi sekira 500 kilometer atau kurang, untuk tetap dalam kebijakan berorientasi pertahanan ekslusif Jepang.
Baca: Anggota Yakuza Jepang Rampok Lebih dari 100 Juta Yen Selama Pandemi Corona
Baca: Mesin Kamera Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Sejumlah Tempat di Jepang
HVGP Membawa Hulu Ledak yang Dapat Menembus Dek Kapal Induk

Lebih lanjut, pihak kementerian mengatakan, HVGP akan membawa hulu ledak yang dapat menembus dek kapal induk.
Untuk diketahui, rudal tengah dikembangkan untuk pertahanan pulau-pulau terpencil di barat daya.
Ini mengacu pada Kepulauan Okinawa dan pulau-pulau sekitarnya.
Termasuk kepulauan Senkaku yang disengketakan, dikenal sebagai Kepulauan Diaoyu di China.
Jepang Membeli Tiga Pulau dari Pemilik Swasta
Sebelumnya, pemerintah Jepang membeli kembali tiga pulai dari pemilik swasta pada 2012 lalu.
Mereka mengklaim langkah tersebut bertujuan untuk meredakan ketegangan di kepulauan itu.
Tetapi, langkah itu membuat marah Beijing dan memicu demonstrasi di China.
Sejak itu, penjaga pantai Tiongkok telah melakukan patroli rutin di dekat pulau-pulau tersebut.
Angkatan laut juga semakin aktif di daerah tersebut.
Untuk diektahui, Selat Miyako, jalur air internasional antara Okinawa dan Pulau Miyako digunakan sebagai pintu gerbang ke Pasifik barat.
Jepang mengalokasikan total 172 juta dolar AS (Rp 2,6 miliar) untuk rudal hipersonik dari seluruh anggaran 2018 dan 2019.
Pemerintah Jepang berencana menambah 233 juta dolar AS (Rp 3,5 milar)tahun ini.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)