Virus Corona
Dilanda Perang, Yaman Konfirmasi Kasus Virus Corona Pertama
Negara di Timur Tengah yang dilanda perang, Yaman telah mengonfirmasi kasus infeksi virus corona pertamanya di provinsi selatan.
TRIBUNNEWS.COM - Yaman mengonfirmasi kasus virus corona pertamanya, Jumat (10/4/2020).
"Kasus virus corona pertama yang dikonfirmasi telah dilaporkan di Provinsi Hadramout," ungkap Komite Darurat Nasional Covid-19 Yamanndi Twitter sebagaimana dikutip dari Al Jazeera.
Pihak komite menerangkan, pasien yang terinfeksi virus corona saat ini telah menerima perawatan dan dalam kondisi stabil.
"Pasien telah diisolasi dan sudah mendapat perawatan," ungkap WHO di Twitter.
"Semua kontak yang diketahui tengah dilacak dan akan dikarantina," papar WHO.
"WHO bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Yaman untuk memastikan agar langkah-langkah penyebaran virus cepat diambil," terangnya.
Baca Juga: WHO Peringatkan Timur Tengah agar Bertindak Cepat untuk Tangani Virus Corona
Baca Juga: Dijuluki 'Wuhan'-nya Timur Tengah, Begini Kondisi Terbaru Kota Qom, Pemerintah Diragukan

Sistem Perawatan Kesehatan Yaman Lumpuh
Setelah bertahun-tahun perang, Yaman telah menghadapi apa yang dideskripsikan PBB sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Sebelumnya, kelompok-kelompok bantuan telah memperingatkan, wabah mematikan Covid-19 akan menjadi bencana dan menghancurkan sistem perawatan kesehatan di Yaman.
Setengah fasilitas kesehatan Yaman berulang kali hancur karena pengeboman selama perang.
Tingkat kemiskinan, kekurangan air bersih, dan sanitasi yang buruk membuat Yaman menjadi tempat berkembang biaknya penyakit.
"Kami melihat beberapa negara terkaya, dengan sistem kesehatan yang paling maju, tidak mampu mengatasi pandemi ini," ungkap Sultana Begum, Manajer Advokasi Dewan Pengungsi Norwegia.
"Di Yaman, jutaan orang kelaparan, anak-anak kecil kekurangan gizi, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan buruk, pandemi akan mematikan, terutama dalam lingkungan seperti ini," tegas Begum.