Virus Corona
Ekuador Kewalahan Tangani Korban Meninggal Covid-19, Mayat Ditinggalkan di Jalan
Jalan kota Guayawuil di bagian barat Ekuador sepi, penduduk tidak banyak yang terlihat. Beberapa orang mati, dan mayatnya ditinggalkan di jalan.
"Kami telah menunggu selama lima hari," katanya.
Ia dan beberapa orang yang mengantri di luar rumah sakit terus berjuang meminta pihak berwenang menjemput jenazah keluarganya yang meninggal karena Covid-19.
"Kami menelpon 911 dan satu-satunya hal yang mereka katakan adalah menunggu," paparnya.
"Mereka sedang bekerja untuk menyelesaikan ini," lanjutnya.
Baca: Berapa Lama Orang Tanpa Gejala Akan Bawa Virus Corona hingga Tularkan Covid-19 pada Orang Lain?
Baca: Hadapi Covid-19: Singapura Umumkan UU Larangan Nongkrong, Pelanggar Didenda Puluhan Ribu Dollar
Presiden Lenin Moreno Serukan Transparansi Jumlah Kasus Covid-19
Lebih jauh, Presiden Lenin Moreno dalam pidatonya kepada negara itu menyerukan transparansi di semua tingkat pemerintahan mengenai jumlah korban yang disebabkan oleh Covid-19, Kamis (2/4/2020).
"Sangat penting untuk mengatakan yang sebenarnya," kata Moreno.
Ia lalu menambahkan bahwa dalam jumlah kasus dan kematian, catatannya tidak mencukupi.
Secara terpisah, Wated, Kepala Satuan Tugas, mengatakan bahwa para ahli memperkirakan antara 2.500 dan 3.500 kematian dalam beberapa bulan mendatang di Guaya saja.
Sementara itu, beberapa kontainer telah tiba di Guayaquil untuk berfungsi sebagai kamar mayat sementara.

Pihak berwenang mengatakan mereka berencana untuk menciptakan ruang untuk pemakaman yang layak
Tetapi untuk saat ini, beberapa orang yang tinggal di Guayaquil tetap terjebak dalam mimpi buruk.
Tidak ada cara untuk meratapi orang yang mereka cintai, bahkan melalui penguburan yang layak.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)