Rayakan Tahun Baru, Iran Bebaskan 10 Ribu Tahanan
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei akan mengampuni 10.000 tahanan dalam rangka perayaan Tahun Baru Persia/Iran pada Jumat (20/3/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei akan mengampuni 10 ribu tahanan.
Menurut televisi pemerintah, yang dibebaskan termasuk tahanan politik.
Melansir Al Jazeera, kebijakan tersebut menandai Tahun Baru Persia/Iran pada Jumat (20/3/2020).
Terkait hal ini, Juru bicara pengadilan, Gholamhossein Esmaili buka suara, Rabu (18/3/2020).
"Mereka yang akan diampuni, tidak akan kembali ke penjara, hampir setengah dari tahanan yang terkait keamaan (juga) akan diampuni," terang Esmaili.
Sebelumnya, Esmaili mengatakan, Iran untuk sementara membebaskan sekira 85 ribu tahanan dari penjara, termasuk tahanan politik.

Baca: Jepang Tunda Validitas Visa dari 38 Negara di Eropa Termasuk Iran dan Mesir
Baca: Citra Satelit Tunjukkan Iran Bangun Lubang Makam untuk Korban Corona
Baca: Iran Bebaskan Sementara 85.000 Narapidana, Belum Tahu Kapan Dikembalikan ke Penjara
Baca: Anggota Dewan Ulama Iran Meninggal Akibat Virus Corona
Baca: 113 Orang Meninggal dalam Sehari, Iran Catatkan Kematian Tertinggi
Langkah itu diambil Khamenei sebagai tanggapan terhadap penyebaran pandemi virus corona.
"Poin yang belum pernah terjadi sebelumnya adalah, pengampunan itu juga mencakup tahanan terkait keamanan dan hukuman penjara kurang dari lima tahun," terang Esmaili .
Lebih jauh, Esmaili tidak mengatakan apakah kebijakan itu juga berlaku bagi pekerja bantuan Inggris-Iran, Nazanin Zaghari-Ratcliffe.
Diketahui Zaghari-Ratcliffe dipenjara selama lima tahun sejak 2016 lalu.

Seruan Pembebasan Warga Iran
Aktivis hak menuduh Iran menangkap sejumlah warga negara ganda untuk mencoba memenangkan konsesi dari negara-negara lain.
Lebih jauh, Teheran menyerukan pembebasan beberapa lusin warga Iran yang ditahan di penjara AS.
Sebagian besar karena melanggar sanksi yang dikenakan pada Iran atas program nuklirnya.
Gesekan telah meningkat antara musuh lama Iran dan AS sejak 2018.