Virus Corona
Melihat Cara Korea Selatan dan Singapura Atasi Corona, Dipuji Dunia dan Dijadikan Rujukan
Keseluruhan proses, dari ampul berisi sampel hingga didapat hasil tes mencapai lima sampai enam jam.
Namun, sifat kerja cepat bukan satu-satunya faktor yang menggerakkan Korsel. Pengalaman pahit juga punya peranan.
"Kami belajar mengenai risiko penularan baru dan dampaknya dari pengalaman sindrom Pernapasan Timur Tengah (Mers) pada 2015 lalu," kata Prof Kwon.
Saat wabah itu berlangsung, 36 orang meninggal di Korsel. Kejadian tersebut memaksa pemerintah meninjau ulang pendekatan terhadap penyakit menular.
Pusat Pengendalian Penyakit Korsel bahkan mendirikan divisi khusus untuk bersiap atas hal terburuk. Persiapan itu kini terbayar.
"Saya pikir deteksi pasien secara dini dengan tes akurat disusul dengan isolasi bisa menurunkan tingkat kematian dan mencegah virus menyebar," ujar Prof Kwon.
"Belajar dari masa lalu dan menyiapkan sistem dari jauh hari mungkin adalah kekuatan utama untuk mengatasi bencana jenis baru ini," imbuhnya.
Suasana kerja di Laboratorium Green Cross berjalan sepi tanpa peristiwa berarti sampai awal Februari lalu, tatkala seorang pasien—kini dikenal di Korsel dengan sebutan 'pasien 31'—teruji positif mengidap Covid-19 tanpa pernah bepergian dan tidak berkontak dengan pasien corona.
Dia adalah anggota Gereja Yesus Shincheonji, sebuah sekte keagamaan dengan lebih dari 200.000 anggota.
Kasus ini memulai aksi cepat menemukan sumber wabah dan melacak siapa saja yang terpapar. Jaringan lab Korsel diuji. Keletihan para staf pun menjadi masalah.
Tapi kini mereka bekerja sif dan Dr Oh mengatakan kepada saya, dengan gembira, bahwa dia akhirnya bisa tidur.
Panutan
Tidak ada kekurangan alat uji di Korsel. Empat perusahaan mendapat izin pemerintah untuk membuatnya.
Dengan demikian, Korsel kini punya kemampuan menguji 140.000 sampel setiap pekan.
Prof Kwon meyakini akurasi tes Covid-19 di Korsel sekitar 98%. Kemampuan negara ini untuk menguji begitu banyak orang dalam waktu bersamaan menjadikan Korsel sebagai panutan bagi negara lainnya yang juga tengah berperang melawan virus corona.
Kendati demikian, Korsel tak luput dari kesalahan.
Baca: Virus Corona Menyebar di Luar China, 4 Negara Lock-down Warganya