Virus Corona
Melihat Cara Korea Selatan dan Singapura Atasi Corona, Dipuji Dunia dan Dijadikan Rujukan
Keseluruhan proses, dari ampul berisi sampel hingga didapat hasil tes mencapai lima sampai enam jam.
Pemrosesan hasil tes pun tidak menunggu waktu lama. Sampel dari hasil pemeriksaan Kim, misalnya, langsung dikirimkan ke laboratorium dekat tempat pengambilan sampel.
Di sana, para staf laboratorium bekerja bergiliran selama 24 jam sehari guna memprosesnya.
Jika upaya membatasi penyebaran virus corona diibaratkan peperangan, laboratorium-laboratorium inilah garis depannya.
Korsel telah menciptakan jaringan 96 laboratorium milik pemerintah dan swasta untuk menguji keberadaan virus corona di antara individu-individu.
Para pejabat kesehatan meyakini pendekatan ini menyelamatkan nyawa banyak orang. Tingkat kematian akibat virus corona di Korsel adalah 0,7%.
Adapun tingkat kematian akibat virus corona di dunia menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencapai 3,4% -- namun sejumlah ilmuwan memperkirakan jumlahnya lebih rendah karena tidak semua kasus dilaporkan.

Saya menyambangi laboratorium Green Cross di luar Seoul ketika kumpulan sampel-sampel baru tiba untuk diproses. Dr Oh Yejin mengantarkan kami untuk melihat kondisi di laboratorium.
Langkahnya terhenti pada suatu pintu dan dia menegaskan kami tidak diizinkan masuk melalui pintu itu.
"Rangkaian tes berlangsung di ruang tekanan negatif ini," ujarnya. "Keadaan di ruang itu membuat satu tetes pun dari sampel tidak bisa lolos."
Di dalam ruangan, dua dokter berpakaian baju pelindung berwarna kuning berjalan ke sana ke mari. Mereka mengambil sejumlah ampul berisi sampel dan langsung bekerja.
Di sebelah kami, puluhan mesin mengeluarkan bunyi. Mesin-mesin itu adalah penguji PCR (polymerase chain reaction) yang mencari keberadaan Covid-19 pada sampel.
Keseluruhan proses, dari ampul berisi sampel hingga didapat hasil tes mencapai lima sampai enam jam.
Menarik pelajaran dari Mers
Profesor Gye Cheol Kwon, selaku ketua Yayasan Laboratorium Obat, menyebut kecepatan proses itu adalah sifat "bali bali" khas Korea. Bali berarti cepat dalam bahasa Korea.
Karena orang-orang Korsel bekerja dengan cepat, dalam 17 hari negara itu mampu merancang dan mewujudkan tes virus corona serta mendirikan jaringan lab di seluruh wilayah.