Virus Corona
Gambar Satelit Ini Ungkap Kuburan Massal Korban Corona di Iran
Hasil citra satelit menampilkan kuburan massal di Kota Qom, Iran.Rilisnya foto ini sontak membuat kekhawatiran terkait lonjakan kasus di Iran.
Pakar juga menilai area perkuburan ini ditujukan untuk korban virus corona yang terus berjatuhan di sana.
Sementara itu, sebuah video yang menunjukkan prosesi pemakaman beredar dan diduga itu adalah korban Covid-19.

Bisa dilihat dalam tangkapan satelit itu, makam yang terisi terlihat berwarna putih.
Menurut para analis dan pakar, zat putih ini adalah zat yang biasa digunakan khusus untuk kuburan massal.
Jadi itu adalah kapur yang bertujuan untuk memperlambat pembusukan tubuh.
Hal ini pun sudah dibenarkan oleh otoritas Iran.
Mereka mengaku bahwa mereka menggunakan kapur untuk menguburkan orang yang meninggal karena virus.
Beberapa waktu lalu juga beredar sejumlah video yang mendukung anggapan kuburan ini diperluas dengan cepat oleh pemerintah.
Baca: Bahrain Tuduh Iran Lakukan Agresi Biologis atas Covid-19
Baca: Hasil Uji Obat Corona Buatan Iran Diklaim Berhasil Turunkan Gejala Pasien dalam 48 Jam
Pada salah satu video, si perekam menjelaskan bahwa ada lebih dari 250 korban virus corona yang dikubur.
Perekam itu juga menunjukkan hal yang sama dengan apa yang tertangkap pada citra satelit.
"Ini semua adalah kuburan yang baru. Ini semua baru beberapa hari terakhir."
"Dan seperti anda lihat, ini akan berlangsung sampai berakhir," kata orang dalam video tersebut.
Seorang pakar dari Middlebury of International Studies mengatakan, sejumlah video yang beredar menunjukkan lokasi yang sama dengan tangkapan satelit.
Pada Kamis (12/3/2020) juru bicara kementerian kesehatan merilis korban kematian secara nasional yakni sejumlah 429.
Sedangkan kasus yang sudah dikantongi adalah 10.075 pasien.
Sementara itu, ada 3.276 pasien yang sudah dinyatakan sembuh.
Iran menduduki posisi ke 3 infeksi terbesar di dunia, di bawah China dan Italia.
Negara pusat Syiah ini menjadi episentrum penyebaran epidemi corona di Timur Tengah.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)