Perdana Menteri Malaysia
Tunjuk Kabinet Baru, PM Malaysia Dikritik karena Kurangnya Kuota untuk Menteri Pemuda dan Perempuan
Meski terlalu dini memberikan kritik terhadap kinerja pemerintahan Muhyiddin, pakar politik mempertimbangkan beberapa pilihan Perdana Menteri Malaysia
Kritik umum lain terhadap kabinet baru sejauh ini adalah kurangnya perwakilan minoritas di pemerintahan baru Malaysia.
Malay Mail mencatat dalam sebuah artikel, sementara beberapa menteri berasal dari Malaysia Timur, posisi menteri lainnya didominasi oleh mayoritas Melayu-Muslim.
Faktanya, meskipun China dan India bersama-sama membentuk hampir 30 persen dari populasi Malaysia.
Hanya ada satu menteri Tiongkok dan satu menteri India di seluruh kabinet.
Sebaliknya, kabinet Mahathir Mohamad, meski jauh lebih kecil, jauh lebih beragam.
Secara etnis dengan lima menteri Tiongkok dan empat menteri India.
Pengamat yang dikutip oleh SCMP mengatakan, penunjukan itu menunjukkan, pemerintah sekarang fokus pada “Pembuatan kebijakan yang lebih Melayu-sentris,”.
Sementara itu, pakar politik Azmil Tayeb angkat bicara soal penunjukan seorang Melayu-Muslim untuk posisi menteri keuangaan.
"(Juga akan) menenangkan saraf dan menunjukkan bahwa orang-orang Melayu kembali memegang kendali," kata pakar politik Azmil Tayeb.
Baca: Muhyiddin Yassin Umumkan Kabinetnya, Tiga Menteri dari PAS, Ini Kata Analis Politik
Baca: Tak Ada Jabatan Wakil Perdana Menteri dalam Kabinet yang Diumumkan PM Malaysia Muhyiddin
Baca: Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Umumkan Kabinet Hari Ini, Tidak Ada Jabatan Wakil Perdana Menteri
Lima Anggota Parlemen PAS
Untuk diketahui, Muhyiddin juga menunjuk lima anggota parlemen PAS sebagai wakil menteri.
Mereka adalah:
1. Pengkalan Chepa MP Ahmad Marzuk Shaary (Menteri di Departemen Perdana Menteri (Urusan Agama).
2. MP Pendang Awang Hashim (Kementerian Sumber Daya Manusia).
3. MP Rantau Panjang Datuk Siti Zaliah Mohd Yusoff (Wanita dan Keluarga).
4. Tumpat MP Datuk Che Abdullah Mat Nawi (Industri Pertanian dan Makanan).
5. MP Kuala Terengganu Ahmad Amzad Hashim (Sains, Teknologi, dan Inovasi).
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)