Virus Corona
Sejumlah Politisi Iran Meninggal Akibat Corona, Ada 43 Lonjakan Kematian dalam 24 Jam
Banyak anggota parlemen Iran yang meninggal dan masih menderita virus corona dan ada 7.161 kasus Iran terhitung dari Februari.
Otoritas telah mencoba membatasi penyebaran Covid-19 dengan menutup tempat-tempat umum.
Selain itu, otoritas mendesak warga agar tidak bepergian bahkan antar kota saja.
Tetapi Iran sendiri tidak mengisolasi kota-kota tersebut, layaknya China dan Italia.
Berbagai negara turut meraup dampak dari masifnya penyebaran corona di Iran.
Afghanistan, Bahrain, Irak, Kuwait, Lebanon, Oman, Pakistan, Qatar, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab kini masing-masing sudah mengantongi kasus corona yang berkaitan dengan Iran.
Senin (9/3/2020) lalu, Kementerian Kesehatan Kianush Jahanpour mengumumkan bahwa dua hari berturut-turut ini ada lebih dari 40 kematian akibat Covid-19 dilansir BBC.
Provinsi Tehran adalah yang terparah karena memiliki 1.945 kasus.
Posisi kedua diikuti Kota Qom yakni 712, Mazandaran dengan 633, Isfahan dengan 601, dan Gilan dengan 524.
Jahanpour menilai bahwa tingkat infeksi menurun, namun kondisi ini mengartikan terlalu dini menilai hal tersebut.
Kabar baiknya, sebanyak 2.400 orang sampai saat ini sudah pulih.
Beberapa waktu lalu, media lokal mengabarkan politisi Muhammad Reza dan ulama Syiah Ayatollah Reza Mohammadi Langeroudi termasuk diantara ribuan kasus Covid-19.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei membatalkan pidatonya di Kota Mashhad pada akhir Maret ini.
Pidato ini terkait dengan perayaan Nowruz yaitu Tahun Baru Persia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)