Minggu, 5 Oktober 2025

Virus Corona

Sarankan Urin dan Kotoran Sapi jadi Obat Virus Corona, Politisi India: Saya Percaya Dapat Digunakan

Politisi India menyarankan urin dan kotoran sapi jadi obat virus corona. Ia percaya kedua hal itu bisa menyembuhkan Covid-19.

KOMPAS.com/Nabilla Tashandra
ILUSTRASI - Politisi India menyarankan urin dan kotoran sapi jadi obat virus corona. Ia percaya kedua hal itu bisa menyembuhkan Covid-19. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang politisi India menyarankan urin dan kotoran sapi sebagai obat virus corona.

Politisi yang menyarankan itu adalah Suman Haripriya dari partai BJP MLA pada Senin (2/3/2020).

"Saya percaya gau-mutra (urin sapi) dan gobar (kotoran sapi) dapat digunakan untuk mengobati virus corona," kata Haripriya di Assam Assembly, dikutip dari Gulf News.

"Sapi adalah aset untuk obat-obatan bagi beberapa penyakit termasuk kanker juga telah ditemukan."

"Di rumah sakit Ayurvedic di Gujarat, pasien kanker diizinkan hidup dengan sapi," tutur dia.

Baca: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Timbun Masker Tak Bilang Warga: Supaya Nggak Panik

Baca: Biaya Perawatan Pasien Virus Corona, Humas BPJS: Semua Dijamin Pemerintah

"Kotoran sapi diterapkan pada pasien kanker di sana. Mereka diberikan Panchamrit yang dibuat dari urin sapi," tambahnya.

Kabar adanya pengobatan aneh bukan hanya muncul di India.

Di Iran, salah satu ulama lokal di kota Qom memberikan beberapa saran untuk menangkal virus corona.

Ulama tersebut bernama Ayatollah Tabrizian dan secara publik mengumumkan bahwa cara pengobatan ala Barat tidak Islami.

Berdasarkan salah satu situs berita Iran yang dilansir dari alaraby.co.uk, Tabrizian merekomendasikan pasien virus corona untuk mengonsumsi gula merah dalam jumlah besar, membakar tanaman rue liar, dan menghirup tembakau.

Tanaman rue liar atau dikenal dengan nama ilmiahnya, Peganum harmala, adalah tanaman liar yang dikategorikan sebagai perennial herbaceous plant.

Atau salah satu tanaman liar yang tergolong herbal.

Tanaman ini biasa digunakan di wilayah Asia Barat dan Timur Tengah.

Tahapan rekomendasi kedelapan dari ulama itu adalah yang paling mengejutkan.

"Sebelum tidur, basahi sedikit kapas dengan minyak ungu (violet oil) dan oleskan ke anus Anda," katanya.

Baca: Cara Melawan Virus Corona yang Diterapkan Singapura, Bagi Masker Gratis hingga Ada Tindakan Tegas

Baca: Viral Virus Corona, Hotman Paris Pertanyakan Kecanggihan Alat Deteksi Bandara & Pelabuhan Indonesia

Menurut Tabrizian, para ilmuwan Persia abad 12 menggunakan minyak esensial sebagai pengobatan yang efektif menyembuhkan rhinitis atau infeksi hidung dan tenggorokkan berlendir jika diizinkan oleh Tuhan.

Kasus virus corona sampai Selasa (3/3/2020) telah menembus 92.165 kasus dengan 3.127 orang meninggal.

Untuk pasien yang pulih sebanyak 48.002 atau sekitar 52 persen dari total jumlah infeksi kasus.

1 Juta Orang di AS akan Dites

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan, sekitar satu juta warganya bakal mendapat tes virus corona pada pekan ini.

Kabar yang disampaikan Badan Panganan dan Obat (FDA) itu terjadi setelah kasus infeksi virus itu sudah mencapai 105 orang, dengan enam meninggal.

Kasus yang diakibatkan virus corona kini disebut sudah menjangkiti 12 negara bagian, dengan wilayah paling parah ada di Negara Bagian California dan Washington.

Pemerintah setempat menuturkan, sekitar seperempat kasus terbaru berasal dari antar-masyarakat.

Artinya, penderita tidak punya riwayat bepergian ke negara terdampak.

Dr Anthony Fauci, Direktur Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi dilansir CNN, Selasa (3/3/2020), menuturkan kekhawatiran terbesarnya ada pada pekan depan.

Baca: Pemerintah Tingkatkan Standar Pengawasan Virus Corona di Indonesia, Semua Pasien ODP Diperiksa

Baca: Jubir Achmad Yurianto Tegaskan WNI Positif Corona Tetap 2 Orang, 247 Orang dalam Pemantauan

"Kekhawatiran terbesar saya adalah pada pekan depan, atau mungkin 2-3 pekan lagi kami akan melihat lebih banyak kasus yang berkaitan dengan komunitas," ujar Fauci.

Berkembangnya kasus virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu terjadi di tengah munculnya panduan terbaru yang dikeluarkan badan kesehatan AS.

Panduan tersebut memberikan keleluasaan bagi laboratorium untuk menggelar lebih banyak uji coba tentang virus yang berasal dari Wuhan, China.

Sebab dari uji coba itu adalah kesalahan pada alat pemeriksaan yang dikeluarkan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).

Alat yang dikeluarkan oleh CDC awalnya berujung kepada ketidakpastian data dan membuat respons Negeri "Uncle Sam" terhambat.

Kemudian sepanjang akhir pekan, FDA memutuskan memperluas cakupan dengan mengizinkan sejumlah laboratorium untuk menggelar pemeriksaan mereka.

Menurut Komisioner FDA, Dr Stephen Hahn, langkah yang diusulkan itu membuat baik perusahaan swasta maupun akademisi bisa ikut berpartisipasi.

Dampak yang bisa dirasakan adalah, sekitar satu juta orang warga AS bisa mendapat tes virus corona paling tidak pada akhir pekan ini.

Total, lebih dari 91.000 orang positif terinfeksi SARS-Cov-2.

Namun, lebih dari separuh, atau 48.000 dinyatakan sehat dan keluar dari rumah sakit.

Baca: RSPI Benarkan Pasien Baru Tahu Terjangkit Virus Corona Usai Jokowi Umumkan di Istana

Baca: Gejala Infeksi Virus Corona, Berikut Siklusnya Mulai dari Hari Pertama hingga Hari Ke-17

Sejumlah negara melakukan langkah pencegahan dengan cara menutup kota yang terdampak, meliburkan sekolah, hingga menangguhkan sejumlah kegiatan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Politisi India Sarankan Urin dan Kotoran Sapi Jadi Obat Virus Corona" dan "1 Juta Orang di AS Bakal Dites Virus Corona"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved