Jumat, 3 Oktober 2025

Virus Corona

Penampakan Polusi di China Menurun Drastis akibat Virus Corona Covid-19

Matinya kegiatanya ekonomi di Tiongkok China justru menjadi dampak positif di negera berjuluk Negeri Panda.

Xinhua.net
Rumah sakit pertama khusus pasien terinfeksi virus corona di kota Wuhan, provinsi Hubei, China Tengah, bernama Huoshenshan rampung dikerjakan kilat selama 8 hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Virus corona atau Covid-19 membuat gempar dunia.

Virus mematikan yang diketahui berasal dari Wuhan, China itu mengakibatkan tiga ribu lebih warga meninggal dunia.

Sebagai negara terbanyak terpapar virus corona, China pun menutup negaranya dan membatasi akses warga.

Berbagai dampak ditemui dari wabah virus corona, termasuk dampak negatif kesehatan bagi masyarakat, ekonomi, hingga pariwisata.

Sejalan dengan itu, matinya kegiatanya ekonomi di Tiongkok justru menjadi dampak positif di Negeri Panda.

Baca: Kasus Pertama Virus Corona di New York, Pasien Sempat Bepergian ke Iran

Baca: Benarkah Indonesia Bebas Virus Corona? Ini Penjelasan Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman

Polusi di China akibat corona
Polusi di China akibat corona (mothership.sg/NASA)

Berdasarkan pengamatan citra satelit NASA dari waktu ke waktu, terjadi penurunan polusi di China.

Demikian dikarenakan wabah virus corona.

Baca: Dampak Corona, MotoGP Qatar 2020 Resmi Dibatalkan

Dikutip dari mothership.sg, sebagian besar penyumbang polusi di China seperti pabrik tutup karena virus tersebut.

Polusi menurun drastis setelah wabah virus corona menyebar.

Badan antariksa Amerika Serikat, NASA, membandingkan tingkat polusi antara tiga pekan pertama tahun 2020 hingga tengah Februari 2020.

Peta NASA menunjukkan bagaimana tingkat nitrogen dioksida, gas beracun dari kendaraan, pembangkit listrik, dan pabrik, anjlok setelah karantina massal.

NASA mengatakan penurunan polusi sejalan juga dengan turunnya kegiatan ekonomi.

Hal itu dikarenakan kegiatan masyarakat juga terbatas sebagai upaya untuk mengendalikan virus.

Ilmuwan badan antariksa mengatakan penurunan polusi pertama kali terlihat di dekat Wuhan, sumber wabah corona, hingga akhirnya menyebar ke seluruh negeri.

Perbandingan polusi di China dari taun ke tahun
Perbandingan polusi di China dari taun ke tahun (mothership.sg/NASA)

Para ilmuwan sebelumnya memperkirakan virus corona memusnahkan setidaknya seperempat emisi gas rumah kaca China.

Hal ini menjadi fenomena yang pertama kali terjadi di dunia.

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan dramatis di area seluas itu (karena wabah corona)," kata Fei Liu, seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA.

Dia mengatakan telah melihat penurunan kadar nitrogen dioksida selama resesi ekonomi 2008, tetapi kali ini di China merupakan fenomena penurunan polusi paling drastis.

Jumlah Korban

Hingga berita ini diturunkan, ada 88.983 kasus infeksi wabah mematikan ini.

Sebanyak 3.030 orang meninggal, sedangkan 45.028 lainnya dinyatakan sembuh.

Sudah 67 negara yang terinfeksi sampai saat ini.

Wabah mematikan ini, diduga berasal dari pasar hewan di Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Meskipun begitu, sejumlah ahli juga meyakini makanan populer bebahan kelelawar dan ular juga berpotensi menjadi penyebab kemunculannya.

Belakangan diketahui, jual beli dan konsumsi hewan liar sudah menjadi industri yang cukup besar di China.

Oleh karena itu, kini pemerintah setempat berusaha menahan penyebaran masif Covid-19 dengan memberlakukan larangan jual beli hewan liar.

Sementara itu, beberapa waktu lalu Organisasi Kesehatan Internasional (WHO) menilai penyebaran Covid-19 di luar China lebih masif.

Pernyataan ini sesuai fakta, Italia, Diamond Princess, Korea Selatan, dan Iran menduduki kasus terbanyak di dunia.

Bahkan Italia dan Iran disebut menjadi pusat penyebaran wabah, di Benua Eropa dan Timur Tengah.

Berikut perkembangan terkini, sejumlah negara yang terinfeksi wabah corona, dilansir thewuhanvirus:

Daratan China

Kasus: 80.026

Kematian: 2.912

Korea Selatan

Kasus: 4.212

Kematian: 22

Italia

Kasus: 1.694

Kematian: 34

Iran

Kasus: 978

Kematian: 54

Diamond Princess

Kasus: 705

Kematian: 6

Jepang

Kasus: 256

Kematian: 6

Perancis

Kasus: 130

Kematian: 2

Jerman

Kasus: 129

Kematian: 0

Singapura

Kasus: 106

Kematian: 0

Hong Kong

Kasus: 100

Kematian: 2

Amerika Serikat

Kasus: 76

Kematian: 1

Spanyol

Kasus: 76

Kematian: 0

Kuwait

Kasus: 45

Kematian: 0

Thailand

Kasus: 42

Kematian: 1

Bahrain

Kasus: 41

Kematian: 0

Taiwan

Kasus: 40

Kematian: 1

Inggris

Kasus: 35

Kematian: 0

Malaysia

Kasus: 29

Kematian: 0

Australia

Kasus: 25

Kematian: 1

Kanada

Kasus: 24

Kematian: 0

Uni Emirat Arab

Kasus: 19

Kematian: 0

Vietnam

Kasus: 16

Kematian: 0

Swiss

Kasus: 15

Kematian: 0

Irak

Kasus: 13

Kematian: 0

Ceko, Praha

Kasus: 11

Kematian: 0

Kroasia

Kasus: 11

Kematian: 0

Makau

Kasus: 10

Kematian: 0

Belanda

Kasus: 7

Kematian: 0

Lebanon

Kasus: 7

Kematian: 0

Israel

Kasus: 7

Kematian: 0

Yunani

Kasus: 7

Kematian: 0

Ekuador

Kasus: 6

Kematian: 0

Austria

Kasus: 6

Kematian: 0

Rusia

Kasus: 5

Kematian: 0

Qatar

Kasus: 5

Kematian: 0

Pakistan

Kasus: 4

Kematian: 0

Oman

Kasus: 4

Kematian: 0

Meksiko

Kasus: 4

Kematian: 0

Finlandia

Kasus: 4

Kematian: 0

Romania

Kasus: 3

Kematian: 0

Filipina

Kasus: 3

Kematian: 1

India

Kasus: 3

Kematian: 0

Denmark

Kasus: 3

Kematian: 0

Georgia

Kasus: 2

Kematian: 0

Mesir

Kasus: 2

Kematian: 0

Brazil

Kasus: 2

Kematian: 0

Sri Lanka

Kasus: 1

Kematian: 0

Nigeria

Kasus: 1

Kematian: 0

Selandia Baru

Kasus: 1

Kematian: 0

Nepal

Kasus: 1

Kematian: 0

Monaco

Kasus: 1

Kematian: 0

Macedonia

Kasus: 1

Kematian: 0

Lithuania

Kasus: 1

Kematian: 0

Irlandia

Kasus: 1

Kematian: 0

Iceland

Kasus: 1

Kematian: 0

Dominican Republic

Kasus: 1

Kematian: 0

Estonia

Kasus: 1

Kematian: 0

Kamboja

Kasus: 1

Kematian: 0

Belgium

Kasus: 1

Kematian: 0

Belarus

Kasus: 1

Kematian: 0

Azerbaijan

Kasus: 1

Kematian: 0

Armenia

Kasus: 1

Kematian: 0

Algeria

Kasus: 1

Kematian: 0

Afghanistan

Kasus: 1

Kematian: 0

(Tribunnews/Chrysnha/Ika Nur Cahyani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved