Virus Corona
Curhat Mahasiswa WNI di Wuhan, Stok Makanan Terbatas dan Menunggu Dievakuasi
Seorang mahasiswa WNI, Rio Alfi, bercerita tentang kondisinya yang terjebak di Wuhan dengan berbagai pembatasan yang ada disana.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa WNI, Rio Alfi, bercerita tentang kondisinya yang terjebak di Wuhan dengan berbagai pembatasan yang ada di sana.
Rio membuka video yang berisi curhatannya tentang kondisi di Wuhan dengan menceritakan sejumlah larangan yang diberlakukan semenjak penyebaran virus corona.
Dia mengaku, tiga hari sudah ia tidak bisa menggunakan transportasi umum sejak Wuhan diisolasi.
"Pada hari ini saya masih berada di Wuhan, sudah tiga hari, Wuhan di locked down," ujarnya dilansir dari tayangan Kompas TV.
"Transportasi umum sudah ditutup, baik kereta, subway itu dihentikan untuk sementara waktu."
Suasana sepi dan lengang tampak di Kota Wuhan.
Rio melanjutkan, selanjutnya sepeda listrik juga mulai dilarang.
Mahasiswa harus melapor terlebih dahulu jika ingin menggunakannya.
"Kabar terakhir yang saya dengar di Wuhan, mulai besok tidak bisa menggunakan sepeda listrik lagi," kata Rio.
"Jadi, kalau mau menggunakan kita harus izin dulu ke kampus."

Adanya peraturan baru ini, praktis Rio dan teman-temannya harus melakukan segala aktivitas di Wuhan dengan berjalan kaki.
Rio mengaku, KBRI dan pemerintah China belum memberikan kepastian sampai kapan Wuhan akan diisolasi.
Kendati demikian, Kota Wuhan sedang mempersiapkan rumah sakit khusus untuk menangani korban virus corona.
"Saat ini Wuhan sudah membangun rumah sakit untuk menangani virus corona ini, jadi sudah mulai dari 2 hari yang lalu, rumah sakit khusus virus corona."
Mahasiswa S2 Apllied Psychology di China University of Geoscience Wuhan ini juga menuturkan, ia dan 93 mahasiswa WNI lainnya di Wuhan masih tertahan dan tidak bisa pulang ke Indonesia.