Sabtu, 4 Oktober 2025

Iran Vs Amerika Memanas

Donald Trump Perintahkan Bunuh Jenderal Iran untuk Hentikan Perang, tetapi Nyatanya Tak Semudah Itu

Donald Trump Perintahkan Bunuh Jenderal Iran untuk Hentikan Perang, tetapi Nyatanya Tak Semudah Itu

NY Daily / New York Times
Iran bersumpah akan membalaskan dendam atas kematian Qasem Soleimani. Merekapun menggelar sayembara Rp 1,1 triliun untuk kepala Donald Trump. 

Mereka adalah mata-mata, tentara, dan pakar teknis.

Dalam istilah Barat, mereka adalah hibrida dari Baret Hijau, pasukan komando SAS, dan operator Delta Force yang semuanya menyatu menjadi satu.

Soleimani adalah komandan mereka selama lebih dari 20 tahun.

Soleimani mempengaruhi Amerika, Arab, Israel, Inggris.

Dengan begitu, jelas Soleimani sangat ditentang Amerika.

Soleimani ingin menghancurkan Israel sendiri.

Ia menentang keseimbangan kekuasaan yang saat ini terjadi di Timur Tengah.

Seluruh hidupnya dicurahkan untuk menjatuhkan Amerika.

Washington paham betul akan eksitensi Soleimani.

Itu sebabnya Presiden Trump memerintahkan membunuh Soleimani dengan serangan drone.

Soleimani bertindak lebih banyak untuk menguasai wilayah daripada raja atau pangeran atau sultan atau presiden atau perdana menteri mana pun.

Soleimani menjadi kekuatan sejarah yang tidak berada di pihak Amerika.

Meski Soleimani telah tewas, Iran diprediksi tetap tidak akan mengubah ambisi mereka.

Namun, hilangnya Soleimani mungkin akan memperlamat strategi mereka.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved