Jumat, 3 Oktober 2025

WNI Diadili di Inggris

Kasus Reynhard Sinaga, Psikolog Imbau Masyarakat untuk Tidak Heboh dan Ambil Pelajaran

Masyarakat di dua negara, Inggris dan Indonesia tengah dihebohkan dengan terbongkarnya kasus pemerkosaan berantai yang dilakukan Reynhard Sinaga

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Ifa Nabila
Twitter @BruceEmond dan BBC
Reynhard Sinaga jadi Headline Internasional 

Indikasi ketiga, dapat dilihat dari saat Reynhard melakukan aksi bejatnya saat memperkosa para korbanya.

Reynhard awalnya memberikan GHB alias gamma hydrozybutyrate untuk membuat tertidur.

Setelah tidak sadarkan diri, Reynhard melakukan aksinya. Tidak berhenti disitu,  ia juga merekam dengan Reynhard adegan pemerkosaannya.

Ketiga indikasi ini yang membuat Hudaniah yakin Reynhard memiliki disorientasi seksual.

"Terangkai semua bahwa dia tertarik dengan kehidupan-kehidupan itu (homoseksual, red)," tegas Hudaniah.

Baca: Konflik Natuna antara Indonesia dan China, Prof Salim Said: Ngapain Loe Masuk Wilayah Gue

Peyebab disorientasi seksual

Reynhard Sinaga, WNI yang dihukum seumur hidup atas kasus perkosaan berantai terbesar di Inggris dalam empat persidangan terpisah.
Reynhard Sinaga, WNI yang dihukum seumur hidup atas kasus perkosaan berantai terbesar di Inggris dalam empat persidangan terpisah. (Facebook via BBC)

Hudaniah menduga penyebab gangguan oreinetasi seksual yang dimiliki Reynhard berasal dari pengalamannya waktu kecil, terutama dalam masa-masa emas perkembangan.

"Ada hal-hal yang terjadi, barangkali di golden age," katanya.

Menurutnya ada pengalaman teraumatis yang  bisa saja dialami Reynhard  ketika dirinya masih kecil.

Pengalam yang dimaksud Hudaniah, bisa berupa tidak terpenuhinya kebutuhan psikologis seperti rasa aman dan kasih sayang dari sang orangtua ketika umur 0 hingga 18 bulan.

"Bayi misalnya rewel dan dia tidak terpenuhi kebutuhannya. Maka bisa terbentuk rasa tidak percaya kepada orang dewasa yang ia bawa hingga besar," ujarnya.

Kemudian masa perkembangan anak dilanjutkan di usia anal di umur 3 tahunnya.

Artinya anak akan mengenal bagaimana untuk membuang dan menahan kebutuhan hajadnya di masa ini.

"Ketika kecil tidak mendapatkan pembelajaran benar, saat dewas dirinya tidak akan memiliki kompetensi yang baik untuk masa perkembangan selanjutnya," tutur Hudaniah.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved