WNI Diadili di Inggris
Istana Sebut Reynhard Sinaga Mencoreng Wajah Indonesia, Psikolog Coba Artikan Kalimat Skripsinya
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menyebut kasus pemerkosaan yang dilakukan warga negara Indonesia di Inggris ini mencoreng nama baik Indonesia.
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menanggapi kasus Reynhard Sinaga, mahasiswa Indonesia yang menjadi pelaku pemerkosaan di Inggris.
Pramono merasa prihatin dengan kasus Reynhard Sinaga, dan menyayangkan tindakan yang dilakukan tersebut.
Sehingga, ia menyebut kasus pemerkosaan yang dilakukan warga negara Indonesia di Inggris ini mencoreng nama baik Indonesia.
"Tentunya kita menyayangkan kasus ini terjadi pada warga negara Indonesia. Tentunya ini mau tidak mau, suka tidak suka, adalah mencoreng wajah kita," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (8/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Pramono juga merasa sedih dengan kasus Reynhard Sinaga ini, karena melibatkan banyak korban.
Ia juga menilai Reynhard telah melanggar adat ketimuran yang dimiliki bangsa Indonesia.
"Padahal wajah kita, wajah bangsa Indonesia penuh etika ketimuran, sopan santun, harga menghargai," katanya.
"Kemudian ada kasus ini, kita sungguh sedih. Kita prihatin karena korban yang jumlahnya ratusan itu, secara psikologis tentu juga sangat berat," ungkap Pramono.

Ia menambahkan, saat ini pemerintah melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di London terus memantau kasus ini.
Pramono menegaskan, pemerintah Indonesia menghormati proses peradilan yang terbuka yang dilakukan di Manchester.
"Kita menginginkan Reynhard mendapat pengadilan yang fair dan terbuka," katanya.
Sementara, psikolog Universitas Pancasila (UP), Aully Grashinta mencoba untuk mengulas arti dalam skripsi Reynhard Sinaga.
Dalam pengantar skripsi Reynhard Sinaga terdapat kalimat "the dark side of me, everybody has his/her dirty laundry right."
Sehingga, menurut Aully, kalimat tersebut bisa saja dipakai oleh setiap orang untuk dijadikan "topeng" yang menutupi kekurangannya.
Ia mengatakan, setiap orang mempunyai apa yang ingin dia tutupi.