Rusia 'mulai operasikan' rudal hipersonik Avangard, Putin: 'Tidak ada sistem pertahanan yang dapat mencegatnya'
Rudal hipersonik Avangard milik Rusia yang diklaim memiliki 20 kali kecepatan suara dan mustahil ditaklukkan, mulai dioperasikan, kata kementerian
AS memiliki program rudal hipersoniknya sendiri, seperti halnya China, yang pada 2014 telah diujicoba.
Pada 26 November, Rusia mengizinkan para ahli AS untuk memeriksa Avangard di bawah aturan perjanjian START Baru 2010, sebuah perjanjian yang berupaya mengurangi jumlah peluncur rudal nuklir strategis.
Perjanjian START Baru, yang berakhir pada Februari 2021, adalah perjanjian kontrol senjata nuklir besar terakhir antara Rusia dan AS.
Pada bulan Agustus tahun ini, AS menarik diri dari Perjanjian persenjataan nuklir jarak menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces INF), yang ditandatangani Presiden AS Ronald Reagan dan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev pada 1987.
INF ditandatangani untuk meredakan krisis di mana rudal AS dan Soviet ditempatkan di dalam jangkauan ibu kota Eropa.
Presiden AS Donald Trump mengatakan dia ingin pakta nuklir baru ditandatangani oleh Rusia dan China.

Sulit untuk menentukan apakah sistem rudal hipersonik Avangard baru milik Rusia ini benar-benar telah beroperasi, seperti yang diklaim Moskow, atau apakah ini hanya tahap lanjutan dari uji coba lapangan.
Tetapi klaim Presiden Putin itu, dalam batas-batas tertentu, dapat dibenarkan. Rusia agaknya berada paling depan dalam perlombaan rudal hipersonik. Cina juga mengembangkan sistem seperti itu; sementara AS tampaknya agak ketinggalan.
Rudal hipersonik, seperti namanya, mampu melesat sangat cepat, di atas Mach 5 - yaitu setidaknya lima kali kecepatan suara.
Rudal ini dapat berupa rudal tipe jelajah, yang mampu dilipatgandakan kekuatannya selama mereka diluncurkan.
Bukan hanya kecepatan senjata hipersonik saja yang diperhitungkan. Rudal ini memiliki kemampuan bermanuver yang luar biasa saat meluncur menuju sasarannya.
Hal ini menimbulkan masalah besar bagi sistem pertahanan anti-rudal yang ada.
Memang lintasannya saat meluncur, yang "berselancar di sepanjang tepi atmosfer" seperti yang dikatakan seorang ahli baru-baru ini kepada saya, menghadirkan sistem pertahanan dengan masalah tambahan.
Jadi, jika klaim Rusia benar, negara itu telah mengembangkan sistem rudal antarbenua jarak jauh yang mungkin mustahil ditaklukkan