Rusia 'mulai operasikan' rudal hipersonik Avangard, Putin: 'Tidak ada sistem pertahanan yang dapat mencegatnya'
Rudal hipersonik Avangard milik Rusia yang diklaim memiliki 20 kali kecepatan suara dan mustahil ditaklukkan, mulai dioperasikan, kata kementerian
Rudal hipersonik Avangard milik Rusia yang diklaim memiliki 20 kali kecepatan suara dan mustahil ditaklukkan mulai dioperasikan, kata kementerian pertahanan negara itu.
Lokasi penempatannya tidak diungkapkan, walaupun para pejabat sebelumnya mengindikasikan rudal-rudal itu akan dikerahkan di pegunungan Ural.
Presiden Vladimir Putin mengatakan rudal yang memiliki kemampuan nuklir itu dapat melesat lebih dari 20 kali kecepatan suara dan menempatkan Rusia lebih maju ketimbang negara-negara lain.
Rudal tersebut memiliki "sistem luncur" yang membuatnya mampu bermanuver secara canggih dan dapat membuatnya mustahil untuk dilawan.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu membenarkan "sistem luncur rudal hipersonik Avangard mulai beroperasi pada pukul 10:00 waktu Moskow pada 27 Desember".
Dia menyebutnya sebagai "peristiwa penting".
- Keluar dari perjanjian era Perang Dingin, Rusia ancam ciptakan sistem rudal baru
- Donald Trump: AS akan membangun lagi persenjatan nuklir
- Trump segera batalkan kesepakatan anti-roket antara AS dan Rusia
Putin mengatakan pada Selasa bahwa sistem Avangard dapat menembus sistem pertahanan rudal saat ini dan di masa depan.
Dia menambahkan: "Tidak ada satu pun negara yang memiliki senjata hipersonik, apalagi senjata hipersonik rentang benua."
Lebih lanjut dia mengatakan, negara-negara Barat dan negara-negara lain "bakal terus melakukan sesuatu agar tidak ketinggalan dari kami", katanya.
Putin meluncurkan Avangard dan sistem senjata lainnya dalam pidato kenegaraan tahunannya pada Maret 2018, yang menyamakannya dengan sebuah "meteor" dan "bola api".
Pada Desember 2018, senjata itu mengenai sasaran target latihan sejauh 6.000km dalam uji coba peluncuran di pangkalan rudal Dombarovskiy di Pegunungan Ural selatan.
"Rudal Avangard kebal untuk dicegat oleh pertahanan rudal yang ada," kata Putin setelah uji coba.

Dipasang di atas rudal balistik antar benua, Avangard dapat membawa senjata nuklir hingga dua megaton.
Kementerian pertahanan Rusia telah merilis video sistem Avangard, tetapi para ahli senjata menyatakan skeptis tentang efektivitasnya.