Sabtu, 4 Oktober 2025

Perang Dagang Trump Malah Bikin Memburuknya Sektor Manufaktur AS

Perang Dagang yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump seharusnya menyelamatkan manufaktur

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Instagram @ivankatrump
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Ivanka Trump. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Perang Dagang yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump seharusnya menyelamatkan manufaktur dan pertanian negara tersebut.

Namun, kebijakan proteksionisnya saat ini malah cenderung dianggap telah membuat AS mengalami hal yang lebih buruk.

Setahun lalu, Trump telah memproklamirkan diri sebagai 'Tariff Man' dalam tweetstorm yang ia lakukan di jejaring sosial Twitter terkait perang dagang dengan Tiongkok.

Baca: Sri Mulyani dan Perang Dagang AS-China: Semula Berharap Banyak, Lalu Kecewa. . .

Ia murka mengetahui praktik perdagangan yang diklaim mengancam kemakmuran negara yang ia pimpin itu.

Trump saat itu mengatakan bahwa pendekatannya yang 'berapi-api' tersebut merupakan langkah terbaik dalam upaya mendorong perekonomian AS.

"Ini cara terbaik untuk memaksimalkan kekuatan ekonomi kita," kata Trump.

Dikutip dari Business Insider, Jumat (6/12/2019), sepanjang masa kepresidenannya, Trump mengaku berusaha menyelamatkan segmen ekonomi yang ia yakini ditinggalkan oleh anggota parlemen AS dan dihajar oleh pesaing dari luar negeri.

Ia memiliki misi untuk menopang sektor manufaktur dan pertanian AS yang dinilai sebagai simbol dari era ketika AS membentuk bagian dominan dari mesin ekonomi abad ke-20.

Pada awal 2018, Trump mulai memicu perang dagang dengan Tiongkok.

Ia 'menampar' tarif pada kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia serta mitra dagang yang ramah itu, hanya untuk menopang kekayaan pada kedua sektor tersebut.

Namun yang terjadi malah sebaliknya, sektor manufaktur AS merosot dan para petani menderita kerugian yang sangat besar karena selama ini nilai total ekspor pertanian ke Tiongkok telah mencapai lebih dari setengahnya sejak 2017 lalu.

Namun berubah sejak diberlakukannya perang dagang.

Saat ini, Trump terlihat siap untuk menurunkan tensi perang dagang yang sedang berlangsung dengan negara yang dipimpin Presiden Xi Jinping itu.

Namun ternyata harapan tersebut musnah saat suami dari Melania Trump itu mengumumkan bahwa dirinya memberlakukan tarif baja dan alumunium dari Brazil dan Argentina pada Senin lalu.

Keputusan kali ini tentu saja menyeret dua ekonomi terbesar di Amerika Selatan itu masuk ke dalam pusaran perselisihan, AS pun kini memiliki 'musuh baru'.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved