Kamis, 2 Oktober 2025

Vaksin tifus terbaru 'bekerja sangat baik' dalam memerangi bakteri yang kebal terhadap antibiotik

Sebuah vaksin tifus baru berfungsi "sangat baik" dan tengah digunakan untuk membantu menghentikan jenis infeksi yang nyaris tidak dapat diobati,

"Dan, kehadiran vaksin baru ini yang dapat mengendalikan virus tifus merupakan momen yang sangat menyenangkan."

Anak-anak di Nepal, serta mereka yang mengambil bagian dalam uji coba di Malawi dan Bangladesh, kini akan dipantau lebih lanjut untuk mengukur efek perlindungan vaksin.

Direktur Konsorsium Percepatan Vaksin Tifus, Dr. Kathleen Neuzil mengatakan, vaksin itu dapat "mengurangi penyakit dan menyelamatkan kehidupan di masyarakat yang kekurangan air bersih dan sanitasi yang lebih baik."

Mengapa vaksin dibutuhkan?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan bahwa bakteri tifus yang kebal terhadap antibotik telah meningkat secara "mengerikan".

Dengan laju urbanisasi yang meningkat luar biasa di negara berkembang, tindakan pencegahan yang paling efektif - air bersih dan toilet bersih - sulit tercapai di banyak negara.

Dan di sisi lain, ketika sudah tersedia dua vaksin tifus, sejauh ini belum ada yang dinyatakan aman bagi anak-anak di bawah usia dua tahun, sehingga mereka yang paling rentan terpapar menjadi tidak terlindungi.

Seberapa parah situasi di Pakistan?

Pakistan merupakan wilayah terparah yang terpapar wabah demam tifus yang kebal terhadap pengobatan antibiotik standar (XDR).

"Saat ini di Pakistan, bakteri tifus yang kebal terhadap antibiotik terus menyebar, tapi tidak berlaku bagi antibiotik yang kami gunakan. Ini menjadi ancaman yang dapat menyeret kami kembali pada hari-hari ketika tifus menewaskan seperlima dari orang-orang yang tertular," kata Dr. Seth Berkley, pimpinan organisasi Gavi, Aliansi Vaksin, kepada BBC News.

Dimulai di Hyderbad, di provinsi Sindh, pada November 2016, lebih dari 10.000 orang telah terinfeksi virus mematikan ini.

Organisasi Gavi saat ini membiayai program vaksinasi terhadap sembilan juta anak-anak, dan sekarang provinsi Sindh akan menjadi wilayah pertama di dunia yang menambahkan vaksin tifus ke dalam program imunisasi anak-anak secara rutin.

Berkley mengatakan: "Vaksin ini adalah penentu penting dalam perang melawan tifus, tapi kehadirannya tidak terjadi pada waktu yang tepat.

"Vaksin ini harus memainkan peran kunci dalam mengendalikan wabah berbahaya ini dan, setelah diperkenalkan ke dalam program imunisasi rutin lebih banyak negara, diharapkan dapat mengurangi korban yang ditimbulkan tifus di seluruh dunia."

Prof. Pollard menambahkan: "Sangatlah menarik untuk melakukan intervensi terbaru, dalam waktu yang sangat cepat, yang tidak hanya dapat mencegah penyakit, tetapi juga membantu dalam memerangi anti-mikroban yang memiliki kekebalan."

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved