Cerita penyintas yang diselundupkan ke Inggris memakai kontainer: 'Seperti kuburan berjalan'
Ketika 39 warga China ditemukan tewas di dalam kontainer di Essex, Inggris, ingatan Jawad Amiri langsung kembali ketika dia diselundupkan ke
Dia membalas: "Jangan bergerak, relaks, jangan bicara terlalu banyak, dan kami akan memanggil polisi".
Polisi kemudian datang membawa anjing dan menemukan truk kontainer. Pintu kontainer dibuka dan saat itu semuanya senang.
Beberapa orang kesal karena mereka takut akan dipulangkan.
Seorang dokter datang memeriksa kami dan mereka mengatakan kami dalam keadaan baik. Mereka lantas mengirim kami ke sebuah hostel.
'Saya sedih atas yang mereka alami'
Sekarang saya sangat gembira. Saya punya hak untuk menetap di Inggris dan kini saya menempuh pendidikan di kampus untuk dilatih menjadi ahli bangunan.
Adik saya kini berusia 10 tahun dan menciptakan realita virtual bermodal pengalaman perjalanannya dan mimpi-mimpinya. Realita virtual itu disebut Parwaz VR.
Saya sedang berada di mobil dan berbincang dengan seorang teman ketika kami mendengar kabar dari radio mengenai kematian sejumlah orang di Essex.
Secara fisik, saya berada di dalam mobil. Namun, pikiran saya kembali berada di kontainer.
Kabar itu membuat saya mual dan sedih karena mendatangkan lagi pengalaman-pengalaman buruk. Saya memikirkan orang-orang itu ketika oksigen habis dan saya begitu sedih atas apa yang mereka alami.
Mereka bukan hanya 39 orang yang meninggal dunia. Mereka adalah 39 keluarga yang kehilangan adik atau kakak.
Masyarakat di Inggris pintar, baik, ramah. Saya harap ini menunjukkan bahwa kita seharusnya punya tanggung jawab lebih untuk mengurus orang-orang yang meninggalkan rumah mereka, keluarga mereka, segalanya.