Nobel kedokteran 2019 diberikan kepada peneliti yang 'buka jalan pengobatan anemia'
Sir Peter Ratcliffe, William Kaelin dan Gregg Semenza menerima Penghargaan Nobel bidang kedokteran karena temuan mereka dapat menemukan obat
Tingkat hormon erythropoietin (EPO) tampak naik ketika oksigen bergerak turun.
Para ilmuwan menemukan bahwa kenaikan ini disebabkan sekelompok protein bernama hypoxia-inducible factor (HIF) yang mengubah perilaku DNA.
Penelitian selanjutnya memperlihatkan ketika tingkat oksigen normal, sel secara teratur menghasilkan HIF, yang kemudian dihancurkan protein lainnya, VHL.
Tetapi ketika tingkat oksigen turun, VHL tidak lagi mampu menghancurkan HIF, sehingga mengubah perilaku DNA.
Pemenang sebelumnya:
2018 - James P Allison dan Tasuku Honjo menemukan cara mengatasi kanker dengan menggunakan sistem kekebalan tubuh
2017- Jeffrey Hall, Michael Rosbash dan Michael Young menemukan cara tubuh mempertahankan jam tubuh
2016 - Yoshinori Ohsumi menemukan cara sel tetap sehat dengan mendaur ulang limbah
2015 - William C Campbell, Satoshi Ōmura dan Youyou Tu karena temuan obat anti-parasit
2014 - John O'Keefe, May-Britt Moser dan Edvard Moser, penemu sistem navigasi otak
2013 - James Rothman, Randy Schekman, dan Thomas Sudhof menemukan cara sel mengedarkan materi
2012 - John Gurdon dan Shinya Yamanaka karena mengubah sel dewasa menjadi sel punca
2011 - Bruce Beutler, Jules Hoffmann dan Ralph Steinman karena mengubah besar-besaran pemahaman cara tubuh mengatasi infeksi
2010 - Robert Edwards karena menemukan perawatan kesuburan bayi tabung (IVF)