Sabtu, 4 Oktober 2025

Untuk Menarik Wisatawan, Arab Saudi Izinkan Turis Bukan Suami-Istri Check-in di Hotel

Arab Saudi akan mengizinkan pria dan wanita asing menyewa kamar hotel bersama tanpa mereka harus menunjukkan bukti hubungan atau kartu keluarga.

Editor: Sugiyarto
AFP/Fayez Nureldine
Perempuan di Arab Saudi diperbolehkan mengemudikan mobil 

Lalu pada bulan Agustus 2019, Saudi memberi wanita hak baru untuk bepergian ke luar negeri, memotong sistem perwalian ke kerabat laki-laki untuk menyetujui keputusan penting wanita sepanjang hidup mereka.

Perubahan itu adalah bagian dari agenda ambisius reformasi ekonomi dan sosial Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.

Rencananya telah menerima pujian internasional, tetapi citranya telah ternoda oleh pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Sampai sekarang, orang asing yang bepergian ke Arab Saudi sebagian besar terbatas pada pekerja tetap, pelancong bisnis, dan peziarah muslim yang diberikan visa khusus untuk mengunjungi kota suci Mekah dan Madinah.

Tak harus pakai abaya

Pemerintah Arab Saudi, pada Jumat (27/9/2019) lalu juga resmi akan mulai terbuka untuk pariwisata dan menawarkan visa turis untuk pertama kalinya.

Langkah tersebut akan semakin membuka negara kerajaan Islam ultra-konservatif itu bagi wisatawan sebagai bagian dari menghidupkan perekonomian di sektor pariwisata.

Pariwisata juga menjadi salah satu upaya pemerintah Arab Saudi untuk mendiversifikasikan ekonominya menjauh dari minyak bumi.

Sebagai konsekuensi dibukanya pariwisata di kerajaan itu, pemerintah juga akan melonggarkan aturan berpakaian bagi turis wanita asing yang tidak diharuskan mengenakan abaya di tempat umum.

"Kita membuat sejarah pada hari ini," ujar Kepala Pariwisata Arab Saudi Ahmed al-Khateeb dalam sebuah pernyataan.

"Untuk pertama kalinya, kami akan membuka negara kami untuk wisatawan dari seluruh dunia," tambahnya, dikutip AFP.

Baca: Dua Jemaah Haji Asal Lhokseumawe dan Pidie Meninggal di RSAS King Faisal Mekkah

Dengan dibukanya pintu pariwisata di Arab Saudi, warga negara dari 49 negara akan berhak mendapatkan visa online maupun visa on arrival, termasuk warga Amerika Serikat, Australia, dan sejumlah negara Eropa.

Program pariwisata memang menjadi salah satu program reformasi Visi 2030 dari Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam mempersiapkan perekonomian negaranya untuk era pasca-minyak.

Namun negara konservatif, yang melarang alkohol dan terkenal dengan pemisahan pria dan wanita, itu dipandang tidak mungkin menjadi tujuan pariwisata global, selain untuk para peziarah Muslim yang hendak mengunjungi tempat-tempat suci di Mekkah dan Madinah.

Wanita Arab Saudi memilih
Wanita Arab Saudi memilih (Youtube)

Otoritas pariwisata tetap tegas bahwa Arab Saudi tidak akan mengizinkan alkohol, tetapi Khateeb mengatakan tidak ada batasan bagi turis wanita asing yang tidak ditemani dan tidak diwajibkan mengenakan abaya di tempat umum.

Sebelumnya, visa bagi warga asing yang ingin mengunjungi Arab Saudi hanya dibatasi untuk pekerja asing dan keluarga mereka, serta para peziarah Muslim yang hendak melakukan ziarah ke situs suci di Mekkah dan Madinah, atau untuk ibadah umroh dan haji.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved