'Saya pernah diperkosa dan sekarang mencemaskan keamanan anak saya'
Masyarakat Afrika Selatan geram pada rentetan pemerkosaan dan pembunuhan keji terhadap perempuan yang terjadi beberapa pekan terakhir. Mereka
Ketika dia selesai melakukan perbuatan kejinya, giliran seorang kawannya yang melakukan perbuatan keji itu terhadap saya.
Saya jatuh pingsan lagi. Ketika saya kembali sadar, mereka sudah kabur. Yang saya lihat adalah pekerja kebersihan peternakan itu.

Rahim saya harus diangkat
Pekerja kebersihan itu membawa seember air. Ia berusaha membasuh saya dan menutup tubuh saya dengan pakaiannya. Saya memintanya berhenti melakukan itu dan memanggil polisi atau mobil ambulans.
Ambulans kemudian datang dan melarikan saya ke rumah sakit.
Sayangnya, dampak perkosaan itu begitu besar sehingga saya harus menjalani operasi histerektomi atau pengangkatan rahim.
Saat operasi itu berlangsung, saya mendapat informasi bahwa para pelaku baru saja mendapat jaminan keluar dari penjara dan pergi dari kota.
Selama sembilan bulan setelahnya, saya harus menjalani kehidupan dengan penuh waswas atas apa yang mungkin kembali terjadi kepada saya.
Pelaku akhirnya ditangkap dan dihukum delapan tahun penjara. Tahun 2017 dia lalu meninggal akibat gangguan prostat dan kanker kandung kemih. Saat itu dia baru menjalankan tujuh tahun masa pemenjaraannya.
Jujur, itulah untuk pertama kalinya saya dapat bernafas lega dalam tujuh tahun terakhir. Saya tidak menggugat kawannya karena saya tak mau kembali trauma bersaksi di pengadilan.
Saya selama ini mengalami mimpi buruk bahwa mantan pacar saya itu akan kembali untuk menyerang saya dan anak-anak saya.
Saya pindah ke rumah orang tua saya karena tak tahan hidup sendirian.
Ketika Anda takut ular, Anda takut pada semua ular, termasuk yang tidak berbisa.
Sayangnya, saya kini takut pada laki-laki. Saya berusaha tidak menunjukan ketakutan itu.
Saya tegas tapi tidak yakin bahwa laki-laki menyadari betapa mereka sangat bisa mengintimidasi.

Saya cemas pada keamanan anak-anak saya