'Tembak saja kami, jangan pukul,' Kisah warga Kashmir yang mengklaim mengalami penyiksaan oleh tentara
BBC mendengar sejumlah tuduhan pukulan dan bahkan penyiksaan yang dialami warga Kashmir di wilayah yang dikuasai India selama operasi militer.
Tentara India memiliki kamp di kawasan ini dan militer secara rutin melakukan patroli untuk melacak kelompok militan dan pendukungnya. Penduduk desa mengatakan mereka sering terjebak.
Di satu desa, BBC bertemu seorang pria berumur 20an yang mengatakan tentara mengancamnya bila ia menolak menjadi informan mereka. Saat ia menolak, ia mengatakan dipukuli.
"Mereka memukul saya seperti binatang dan tak menganggap kami manusia."
Pria lain yang menunjukkan luka-lukanya mengatakan ia didorong dan dipukuli dengan "kabel, senjata, kayu dan mungkin besi" oleh sekitar 15 tentara.
"Saya setengah sadar. Mereka menarik janggut saya dan rasanya mulut saya seperti mau lepas."
Ia mengatakan seorang anak laki yang menyaksikan penyiksaan itu bercerita tentara hampir membakar janggutnya namun dicegah oleh tentara lain.
Di desa lain, BBC bertemu dengan pria muda yang mengatakan abangnya dua tahun lalu bergabung dengan Hizbul Mujahideen, salah satu kelompok yang melawan kekuasaan India atas Kashmir.
Ia bercerita baru-baru ini diinterogasi di kamp tentara dan ia mengeklaim mengalami penyiksaan dan keluar dari situ dengan kaki patah.
"Mereka mengikat tangan dan kami saya dan menggantung saya. Mereka pukul saya selama lebih dari dua jam," katanya.
Namun tentara menyanggah.
Dalam pernyataan yang diterima BBC, mereka mengatakan mereka adalah "organisasi profesional dan menghargai hak asasi manusia" dan "semua tuduhan itu diselidiki."
Mereka menambahkan bahwa 20 dari total 37 kasus yang diangkat Komisi Hak Asasi Manusia (NHRC) dalam lima tahun terakhir "tidak berdasar," 15 diselidiki dan "hanya tiga tuduhan yang ditemukan perlu diselidiki lebih lanjut." Mereka yang ditemukan bersalah, dihukum, kata tentara India dalam pernyataan.
Namun, laporan organisasi hak asasi Kashmir tahun ini menyebut adanya ratusan tuduhan kasus pelanggaran HAM di Kashmir dalam tiga dekade.
Komisi HAM PBB juga menyerukan dibentuknya tim penyelidik untuk melakukan penyelidikan internasional yang komprehensif. Komisi menerbitkan laporan 49 halaman berisi tuduhan penggunaan kekerasan yang berlebihan oleh pasukan keamanan di kawasan itu.