Buku anatomi yang dibuat Nazi berdasarkan jenazah ratusan korban pembunuhan masih dipakai ahli bedah
Pernkopf Topographic Anatomy of Man, yang dibuat oleh Nazi, dipandang sebagai contoh terbaik gambar anatomi di dunia karena rinciannya sangat
Dr. Sabine Hildebrandt, dari Harvard Medical School, mengatakan paling tidak setengah dari 800 ilustrasi di buku itu berasal dari tahanan politik. Di antaranya adalah para gay, lesbian, gipsi, pembangkang politik dan Yahudi.
Edisi pertama atlas diterbitkan pada tahun 1937. Ilustrasi buatan Erich Lepier dan Karl Endtresser dilengkapi dengan swastika dan dua kilat lambang SS.
Edisi berbahasa Inggris tahun 1964 bahkan tetap memasukkan berbagai hal termasuk simbol Nazi. Baru pada edisi selanjutnya lambang Nazi dihapus.
Ribuan atlas terjual di dunia dan diterjemahkan ke lima bahasa. Kata pengantar dan pendahuluan buku menyebutkan "ilustrasi yang mengesankan... dan karya seni yang sangat baik" tanpa menyebutkan masa lalu yang kelam.
Pada tahun 1990-an para mahasiwa dan akademisi mulai mempertanyakan orang-orang di balik atlas tersebut. Setelah sejarah diungkapkan, atlas tersebut berhenti dicetak pada tahun 1994.
The Royal College of Surgeons menyatakan atlas tersebut tidak digunakan di Inggris, meskipun disimpan di sejumah perpustakaan untuk tujuan sejarah.
Meskipun demikian survei bedah syaraf baru-baru ini menemukan 59% ahli bedah mengetahui Atlas Pernkopf, 13% di antaranya saat ini menggunakannya.
- Kisah ahli kimia keturunan Yahudi yang selamat dari kekejaman Nazi
- Karya-karya seni yang disembunyikan dari bom Nazi
- Buku curian Nazi dikembalikan ke kelompok Freemasons
Dari orang-orang yang disurvei, 69% mengatakan mereka merasa nyaman menggunakan atlas tersebut meskipun mengetahui sejarah di baliknya, 15% merasa tidak nyaman, dan 17% tidak menyatakan pandangannya.
Dr. Mackinnon mengatakan tidak satu halpun "bahkan dapat dibandingkan" dengan ketepatan dan rincian buku itu, terutama terkait dengan pembedahan yang rumit, karena ilustrasi di buku itu membantunya "mengetahui syaraf kecil di tubuh yang menyebabkan rasa sakit".
Tetapi dia mengatakan dirinya memastikan bahwa semua orang yang terlibat dalam pembedahan mengetahui asal-usul kelam buku itu.
"Ketika saya mengetahui asal-usul kelam atlas ini, saya mulai menyimpannya di sebuah lemari terkunci di ruang operasi," katanya.
Tahun lalu, Rabi Polak dan sejarawan kedokteran dan psikiater Professor Michael Grodin, mempersiapkan sebuah Responsum (jawaban ilmuwan berdasarkan etika kedokteran Yahudi) terkait dengan apakah etis menggunakan atlas tersebut, berdasarkan pengalaman Dr. Mackinnon.
Mereka menyimpulkan sebagian besar pejabat Yahudi mengizinkan penggunaan ilustrasi tersebut untuk menyelamatkan manusia - dengan syarat diberitahukannya sejarah atlas tersebut sehingga para korban tetap dihormati.
Rabi Polak mengatakan kepada BBC: "Coba lihat Dr Mackinnon - dia tidak bisa menemukan sebuah syaraf padahal dia adalah ahlinya. Pasien mengatakan kepadanya 'saya ingin kaki saya diamputasi jika Anda tidak bisa menemukannya' - tidak seorangpun menginginkan hal ini terjadi.