Sabtu, 4 Oktober 2025

Amerika Serikat tidak akan berikan status penduduk tetap kepada imigran penerima program bantuan

Kebijakan baru itu bertujuan untuk tidak memberikan status penduduk tetap dan kewarganegaraan, terutama kepada jutaan pendatang dari negara-negara

Presiden Trump telah menjadikan imigrasi sebagai tema sentral dalam pemerintahannya. Langkah terakhir ini adalah bagian dari upaya pemerintahnya untuk mengekang imigrasi sah.

"Untuk melindungi manfaat bagi warga negara Amerika, imigran harus mandiri secara finansial," tulis sebuah pernyataan Gedung Putih setelah perubahan peraturan diumumkan.

Dikatakan dua pertiga imigran memasuki AS "melakukannya berdasarkan ikatan keluarga dan bukan pada keterampilan atau prestasi".

Kebijakan anti-imigran Trump juga ditentang di negara lain.
Reuters
Kebijakan anti-imigran Trump juga ditentang di negara lain.

Lebih dari tiga perempat (78%) rumah tangga dikepalai oleh bukan warga negara Amerika Serikat.

Ken Cuccinelli, pejabat direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS, mengumumkan peraturan itu pada konferensi pers pada hari Senin (12/08).

Dia mengatakan keuangan, pendidikan, usia, dan tingkat keterampilan bahasa Inggris pelamar semua akan dipertimbangkan dalam aplikasi kartu hijau. "Tidak ada satu faktor pun" yang akan memutuskan suatu kasus," tambahnya.

Pemerintahan Trump juga menindak imigrasi sah. Pekan lalu, sekitar 680 orang ditangkap di Mississippi karena dicurigai sebagai migran tidak berdokumen.

Balita asal Amerika Tengah menunggu untuk dibawa ke tahanan perbatasan AS-Meksiko
Getty Images
Kebijakan pemerintahan Trump terhadap migran anak-anak menimbulkan protes keras di Amerika Serikat.

Gambar muncul dari anak-anak menangis setelah dipisahkan dari orang tua mereka. Para pejabat mengatakan mereka mengambil langkah-langkah untuk memastikan anak-anak dirawat dengan baik.

Jumlah calon migran yang ditangkap di perbatasan selatan AS dengan Meksiko telah meningkat selama dua tahun terakhir.

Namun, jumlah imigran tidak berdokumen di AS turun, menurut analisis terbaru dari Pew Research Center.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved