Sabtu, 4 Oktober 2025

Tubuh didonasikan untuk keperluan sains, tapi malah dijadikan uji coba bom

Sebuah pusat biologi di Amerika Serikat dituntut oleh seorang ahli waris karena mereka menggunakan tubuh yang didonasikan bukan untuk keperluan

Seorang pria mendonasikan jenazah ibunya untuk keperluan yang ia sangka adalah riset tentang Alzheimer, tapi belakangan ia ketahui tubuh itu digunakan oleh pihak militer untuk uji coba dampak ledakan bom.

Ia bersama dengan anggota keluarga donor yang lain kemudian menuntut perusahaan itu. Mereka menggugat Biological Resource Centre di Arizona menyusul razia FBI yang menemukan ratusan potong tubuh manusia di sana.

Lembaga itu sendiri sudah ditutup dan diadili dengan tuduhan penjualan tubuh manusia tidak sesuai dengan amanat dari para donornya.

Menurut dokumen pengadilan, anggota keluarga percaya bahwa donasi jenazah yang mereka lakukan ditujukan untuk keperluan riset medis dan ilmu pengetahuan.

Jim Stauffer adalah salah satu penggugat. Ia mengatakan kepada stasiun TV Phoenix ABC 15, ia mendonasikan tubuh ibunya untuk keperluan riset Alzheimer, tapi belakangan ia tahu bahwa tubuh itu dipakai untuk menguji dampak ledakan.

Dalam laporan di stasiun TV itu, Jim menyatakan jenazah ibunya didudukkan di kursi yang dibawahnya terdapat peledak yang kemudian diledakkan. Tujuan uji coba itu adalah untuk melihat dampak ledakan bom rakitan terhadap tubuh manusia.

Padahal secara khusus Jim memilih "tidak" ketika dalam formulir ditanya apakah tubuh itu boleh dipakai untuk pengujian ledakan.

Bagaimana sesungguhnya bisnis donasi ini beroprasi di Amerika Serikat?

Tidak diatur

Donasi organ diatur oleh Departemen Kesehatan AS, tetapi donasi jenazah masih belum diatur.

Jual beli tubuh manusia merupakan bentuk kejahatan, tetapi mengenakan biaya yang "wajar" untuk "memproses" tubuh tersebut diperbolehkan. Termasuk dalam biaya itu adalah pemindahan, penyimpanan, pengangkutan dan pemusnahan jenazah.

Pengertian "wajar" itu terbuka untuk penafsiran. Banyak lembaga membuat praktik dan kebijakan internal mereka sendiri.

Saat ini juga tidak ada sistem pencatatan nasional dan global untuk menghitung berapa jenazah yang didonasikan untuk keperluan riset medis setiap tahunnya, tapi diperkirakan jumlahnya ribuan.

Dokter bedah
Getty Images

Perguruan tinggi biasanya menggunakan jenazah manusia untuk proses belajar. Banyak lembaga seperti University of California, bertekad untuk selalu tranparan. Lembaga lain seperti fasilitas riset antropologi di University of Tennessee menjalankan praktik yang lebih spesifik seperti menggunakan jenazah manusia untuk mengajar tim forensik bagaimana jenazah membusuk.

Brandi Schmitt, Direktur anatomical services di University of California, mengatakan kepada BBC, apa yang terjadi terhadap jenazah yang didonasikan tergantung pada ke mana donasi itu dilakukan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved