Kamis, 2 Oktober 2025

Kashmir diisolir, diblokir: Salat Jumat dan menjelang Idul Adha di tengah penjagaan puluhan ribu tentara

Keamanan tingkat tinggi tetap diterapkan di kawasan Kashmir yang dikuasai India saat salat Jumat dan menjelang Idul Adha, lima hari setelah

"Mereka seperti halnya gunung api yang akan meletus dan India tidak sadar akan konsekuensinya."

Dengan kondisi terisolir setelah diputusnya jalur komunikasi sejak PM Modi mengumumkan pencabutan status Kashmir Senin (05/08) lalu, tak banyak yang diketahui kondisi di wilayah ini namun banyak pihak yang marah.

Namun di kawasan India lain, banyak yang mendukung dicabutnya Pasal 370 - pasal dalam konstitusi yang menjamin status khusus kwasan ini.

Banyak kalangan di India yang menganggap Kashmir sebagai isu yang sangat penting dan sensitif karena dianggap bagian fundamenal identitas nasional dan kebanggaan.

Partai Nasionalis Hindu, Bharatya Janata (BJP) telah lama menentang Pasal 370 dan mencabut pasal yang merupakan bagian dari janji pemilu 2019.

Hari terkelam dalam demokrasi India

javascript:void(0)

Di kawasan Kashmir yang dikuasai India, dua partai besar, Partai Demokratik, PDP dan Partai Konperensi, NC, menentang langkah ini.

Mehbooba Mufti, mantan menteri kepala negara bagian menyebut langkah inis ebagai "hari terkelam dalam sejarah India".

Ia juga mengatakan langkah itu merupakan pengkhianatan atas keputusan Kashmir bergabung dengan India pada 1947.

Ketua Partai NC Omar Abdullah menyebut langkah itu "pengkhianatan kepercayaan" dari warga di negara bagian itu.

Namun di Delhi dan Mumbai, warga justru merayakan langkah itu di jalan-jalan. Di negara bagian barat Gujarat, warga memukul drum, menari dan membagikan permen di jalan-jalan.

"Dalam tujuh dekade terakhir, Kashmir tertinggal dalam pembangunan. Protes dan militansi menghambat perdamaian. Kini Kashmir adalah bagian dari politik dan kebijakan utama. Kashmir akan menjadi tempat yang sangat nyaman," kata Mayank Patel, salah satu penyelenggara perayaan di jalan-jalan kepada BBC.

Komunikasi diputus hal yang biasa di Kashmir

Diputusnya jalur komunikasi termasuk internet, media sosial, dan pesan singkat sering terjadi di Kashmir.

Pada tahun 2019 saja, terjadi 59 kali penutupan jalur, hampir sama dengan jumlah pada 2018, menurut LSM Software Freedom Law Center, India.

Dengan jumlah ini, Kashmir paling tidak mengalami satu kali diisiolir per minggu selama 30 minggu pertama tahun ini.

Data ini menunjukkan Jammu dan Kashmir adalah negara bagian India yang paling sering diisolir.

Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved