Kamis, 2 Oktober 2025

Kashmir diisolir, diblokir: Salat Jumat dan menjelang Idul Adha di tengah penjagaan puluhan ribu tentara

Keamanan tingkat tinggi tetap diterapkan di kawasan Kashmir yang dikuasai India saat salat Jumat dan menjelang Idul Adha, lima hari setelah

Keamanan tingkat tinggi tetap diterapkan di kawasan Kashmir yang dikuasai India saat salat Jumat (09/08) dan menjelang Idul Adha, lima hari setelah kawasan ini diisolir menyusul pencabutan status khusus.

Keputusan mencabut status khusus kawasan dengan penduduk mayoritas Muslim ini ditanggapi dengan kemarahan oleh pihak oposisi namun banyak warga India yang merayakan langkah ini, kata wartawan BBC Gujarat, Dipalkumar Shah.

Para pejabat mengatakan warga diizinkan untuk salat Jumat di masjid-masjid kecil namun komunikasi masih tetap diblokir.

Masjid utama di Srinagar ditutup dan puluhan ribuan personel keamanan telah dikerahkan untuk berjaga di jalan-jalan sejak pengumuman pencabutan status Senin (05/08) lalu.

Jam malam diterapkan di kawasan ini dan pihak keamanan sejauh ini telah menangkap ratusan orang.

Kantor berita AFP mengutip Dilbag Singh, kepala polisi Kashmir yang mengatakan warga tetap dilarang untuk berjalan keluar dari daerah tempat tinggal mereka.

Dalam pidatonya Kamis (08/08), Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan bahwa warga "tidak akan dibatasi" dalam merayakan Idul Adha.

Puluhan ribu tentara dikerahkan sebelum pengumuman pencabutan pada Senin (05/08).
Getty Images
Puluhan ribu tentara dikerahkan sebelum pengumuman pencabutan pada Senin (05/08).

Namun sejumlah laporan media menyebutkan pemerintah akan memutuskan apakah akan ada pembatasan jam malam pada hari Minggu (11/08).

Dalam pidatonya, Modi membela keputusannya terkait Kashmir dan menyebutnya "keputusan bersejarah" dan ia menambahkan "sangat yakin akan dapat membebaskan Jammu dan Kashmir dari terorisme dan separatisme dengan sistem (baru) ini".

Isolasi Kashmir menyebabkan banyak truk tidak bisa masuk kawasan ini sejak Senin (05/08).
Getty Images
Isolasi Kashmir menyebabkan banyak truk tidak bisa masuk kawasan ini sejak Senin (05/08).

Tak jelas berapa warga Kashmir yang mendengar pidatonya dan apa dampaknya terhadap mereka.

Di lapangan, ratusan orang, termasuk politisi, aktivis, pemilik usaha dan akademisi ditahan di tempat penahanan yang dibuat mendadak untuk meredam protes.

Namun kerusuhan telah pecah.

Kemarahan seperti gunung api yang akan meletus

Wartawan BBC melihat sejumlah pengunjuk rasa melemparkan batu ke arah petugas keamanan.

Sejumlah warga yang dihubungi BBC mengatakan mereka takut kerusuhan akan membesar.

Halaman
12
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved