Senin, 6 Oktober 2025

Ebola: Serangan terhadap pekerja medis hambat penangkalan wabah di Kongo

Wabah ebola di Republik Demokratik Kongo yang bermula tahun lalu telah menyebabkan sekitar 1.800 orang meninggal dunia. Bantuan internasional

Akibatnya kematian akibat wabah ini meningkat. Butuh waktu 224 hari bagi Ebola untuk mencapai jumlah kematian 1.000 orang, tapi untuk mencapai angka 2.000, waktu yang diperlukan adalah 71 hari.

Ebola tersebar melalui cairan orang yang terinfeksi. Benda yang terkena cairan itu – seperti selimut atau pakaian – bisa ikut menyebarkan.

Belum ada obat untuk Ebola, tapi perawatan dini untuk gejala tertentu dan terapi dengan cairan dan anti virus bisa memperbesar kemungkinan selamat.

Vaksinasi

Baru-baru ini, ada vaksinasi yang dibuat untuk mencegah penyebaran Ebola di Kongo.

Vaksinasi perawat dari WHO di Mbandaka
Getty Images
Vaksinasi tak bisa dijalankan dengan lancar karena banyaknya serangan terhadap tim medis.

Sebanyak 170.000 orang divaksinasi. Mereka adalah orang-orang yang dekat dengan orang yang terinfeksi Ebola.

Namun serangan-serangan ini membuat upaya vaksinasi terhenti, akibatnya wabah menyebar luas lagi.

Ketidakpercayaan dan kelompok militan

Wabah Ebola terjadi di wilayah yang menjadi pusat puluhan kelompok pemberontak. Beberapa kelompok ini dituding pemerintah melakukan serangan terhadap tim medis yang sedang berjuang melawan Ebola. Seperti misalnya kelompok milisi Mai-Mai di Kivu Utara.

"Kami mengirim tim untuk menyetop Ebola. Namun setiap pihak harus menghentikan serangan mereka, atau sulit sekali bagi kita mengakhiri wabah ini," kata Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam cuitannya tanggal 10 Mei sesudah terjadi serangan terhadap pekerja medis.

Tim medis dan pakaian mereka sebelum masuk Goma
Getty Images
Karena banyaknya serangan, tim medis jadi terlalu takut menggunakan pakaian pelindung seperti ini karena keberadaan mereka jadi mencolok.

Kelompok milisi lain Allied Defence Forces (pemberontak Uganda yang beroperasi di Kongo) juga dituduh menyebarkan gangguan terhadap tim medis.

Dalam satu kejadian di bulan Mei, anggota keluarga menyerang pekerja medis yang sedang mengawasi pemakaman keluarga mereka.

"Sekarang tantangannnya berlapis. Kelompok bersenjata yang sudah lama di sana, dan sikap masyarakat yang bermusuhan. Serangan berubah, tadinya mengincar fasilitas kesehatan, kini menyerang tim medis. Tim kami harus mengambil keputusan yang bisa berubah setiap menit, kemana dan kapan kami harus berangkat agar tetap aman ketika menjalankan tugas," kata Amy Daffe, Wakil Direktur Mercy Corps di Kongo.

Perlindungan militer

Menurut Amy Daffe, dampak langsung serangan-serangan ini adalah peningkatan infeksi Ebola.

Pusat perawatan Ebola di Butembo
Getty Images
Tentara bersenjata dikerahkan untuk menjaga pusat perawatan Ebola, seperti di fasilitas di Butembo ini.

Pemerintah kemudian menyediakan pengawalan pasukan bersenjata kepada tim medis di pusat-pusat kesehatan.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved