Jumat, 3 Oktober 2025
Deutsche Welle

Ursula von der Leyen, Ibu Tujuh Anak Yang Terpilih Sebagai Presiden Komisi Eropa

Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen menang tipis dalam pemilihan Presiden Komisi Eropa. Ia meraih 383 dari 747 suara. Simak…

Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen memenangkan pemungutan suara untuk menjadi presiden Komisi Eropa berikutnya, dan akan menjadi perempuan pertama yang memegang jabatan itu.

Dia memperoleh 383 dari 747 kemungkinan suara, hanya sembilan suara lebih banyak dari minimum yang harus dicapainya. 327 anggota parlemen menolaknya dan 22 abstain.

Dalam sambutan singkat setelah penghitungan akhir diumumkan, dia mengatakan tujuannya adalah mewujudkan Eropa yang kuat dan bersatu.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengucapkan selamat kepada von der Leyen, menyebutnya "orang Eropa yang berkomitmen" yang akan "mengatasi dengan penuh semangat tantangan yang kita hadapi sebagai Uni Eropa."

"Meskipun saya kehilangan menteri lama, saya memenangkan mitra baru di Brussel," kata Merkel, melalui juru bicaranya Steffen Seibert di Twitter.

Charles Michel, perdana menteri sementara Belgia dan presiden Dewan Eropa berikutnya juga datang ke Twitter untuk menawarkan dukungannya, mengatakan dia "berharap untuk bekerja sama secara erat dengan lembaga-lembaga untuk masa depan Eropa."

"Mari kita bekerja bersama demi kepentingan semua orang Eropa!"

Para pemimpin politik di Yunani dan Austria juga menyambut baik berita itu, seperti halnya Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg.

Lahir di Brussel, Fasih Bahasa Inggris dan Prancis

Dilahirkan di pinggiran kota Brussel lebih dari 60 tahun yang lalu, karir politiknya kini mungkin membawanya kembali ke kota kelahiran yang juga ibu kota Eropa ini.

Ketika membahas nominasi pekerjaan utama untuk posisi ini, para kepala negara dan pemerintahan di Uni Eropa pun banyak yang mengusulkan nama Menteri Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen.

Von der Leyen diperkenalkan ke panggung di Berlin oleh Kanselir Angela Merkel pada 2005 dan pernah disebut sebagai calon pengganti Merkel. Kini politisi dari partai Demokrat Kristen ini sepertinya akan jadi perempuan pertama yang akan memimpin Uni Eropa. Namun keputusan pastinya baru akan diambil oleh Parlemen Eropa dalam waktu dekat.

Von der Leyen menghabiskan 13 tahun pertama hidupnya di Brussel. Sang ayah, Ernst Albrecht, yang pada kemudian hari akan menjabat sebagai perdana menteri negara bagian Niedersachsen, Jerman, adalah pejabat tingkat tinggi di EEC dan EC, lembaga cikal-bakal Uni Eropa.

Berbeda dengan rekan sejawatnya di pemerintahan, von der Leyen fasih berbahasa Inggris dan Prancis dan selalu bertindak penuh percaya diri di panggung internasional.

Dalam masa pemerintahan yang dipimpin oleh Kanselir Merkel, von der Leyen memegang berbagai jabatan menteri. Dia akan selalu mengerjakan tugas barunya dengan penuh dedikasi, membuat struktur pemerintahan yang telah berjalan kembali dipertanyakan dan akhirnya membuat perombakan.

Halaman
123
Sumber: Deutsche Welle
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved