Wanita Rekam Aksi Pelecehan Seksual Seorang Pria di Kereta, Sebelumnya Juga Lakukan Hal Mencurigakan
Wanita bernama Natacha Bras tersebut merekam aksi pelecehan seksual seorang pria yang sebelumnya telah lakukan hal yang mencurigakan.
Aksi pelecehan seksual itu dilakukan selama sekitar satu seperempat jam.
Melihat perbuatan tidak senonoh itu, Bras segera merekam aksi yang tidak menyenangkan tersebut untuk membela diri.
"Mungkin ini satu-satunya caraku untuk membela diri," kata Bras.
Untuk diketahui, Natacha Bras adalah wakil presiden komunitas yang memberikan dukungan kepada para korban kekerasan seksual.
Videonya tersebut viral di media sosial dan telah dilihat lebih dari 110.000 kali.

Dalam video itu, sosok pria tersebut dapat diidentifikasi dengan jelas.
Sayangnya, karena merekam aksi tersebut, Bras terancam hukuman penjara dan denda sebesar €45.000 atau 718.147 Rupiah atas pelanggaran privasi di bawah hukum Prancis.
Sementara itu, pria yang melakukan aksi pelecehan seksual justru akan mendapatkan hukuman satu tahun penjara dan denda yang lebih ringan daripada Bras.
Jika terbukti bersalah, pria tersebut akan didenda €15.000 atau 239.211 Rupiah.
"Aku dijatuhi hukuman yang lebih berat daripada pria itu. Dikira aku bisa menerima hal itu?" tulis Bras dalam cuitan Twitter-nya.
Bras menambahkan, dia akan mengajukan keluhan terhadap pria tersebut.
Video viral tersebut diunggah Bras di media sosial disertai tulisan pendukung.
Bras menuliskan, "Paris> Poitiers oleh TGV (sekitar 1 jam 15 menit). dengan seorang pria pindah tempat duduk di depanku. Dia menatapku dan melakukan pelecehan seksual!"
Ia juga menambahkan tulisan, "Tidak ada alasan untuk tidak menampilkannya. Jadi aku akan membagikan videonya di sini!"
Mengetahui kejadian tersebut, operator kereta SNCF, kereta di mana aksi tersebut terjadi, mengomentari cuitan Bras.

"Saya memahami kehawatiran Anda. Saya turut menyesali perjalanan Anda yang tidak menyenangkan karena kejadian tersebut. Untuk penumpang umum, jika ini terjadi lagi, jangan ragu untuk melaporkannya kepada Kepala Keberangkatan atau hubungi layanan darurat SNCF," tulisnya.
(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia)